Jakarta - Sulit, benar-benar sulit mengatur warga Jakarta taat berlalu lintas. Contohnya saja di kawasan jalur sepeda di Banjir Kanal Timur (BKT). Bayangkan saja, padahal sudah ada petugas Dinas Perhubungan yang nongkrong di tempat itu, tapi pelanggaran tetap terjadi.
Seperti pantauan wartawan di lapangan, Selasa (18/12/2012) pukul 08.00 WIB. Belasan petugas Dinas Perhubungan Jaktim sudah sukses menghalau puluhan motor yang hendak masuk ke jalur itu. Namun, ada saja yang nekat dengan memanfaatkan posisinya sebagai petugas.
"Saya buru-buru Pak, saya anggota Satpol PP Kecamatan Malaka," kata Ahmad yang mengendarai motor matic saat ditemui di Jl Basuki Rachmat di Cipinang Muara.
Saat itu, Ahmad sebenarnya sudah dihalau, namun dia tetap nekat menerobos jalur itu. Ketika dihadang petugas dia pun membuka jaket dan menunjukkan seragamnya.
"Saya sedang ditunggu Pak Camat. Lagi buru-buru," tegas Ahmad kepada petugas Dishub.
Ketegangan sempat terjadi, Ahmad tak mau disuruh putar arah. Alasannya dia ditunggu Camat. Tak lama, Kasudin Perhubungan Jaktim Mirza pun turun tangan.
"Kamu tahu siapa saya?" tanya Mirza ke Ahmad.
"Saya nggak tahu pak, saya buru-buru sudah ditunggu di kecamatan," jelas Ahmad nekat.
Mirza menjelaskan dirinya Kasudin Perhubungan Jaktim. Dia pun kemudian menceramahi Ahmad. Selaku petugas pemerintahan seharusnya memberikan contoh yang baik dengan menaati aturan lalu lintas.
"Maaf Pak, saya nggak akan ngulangi lagi," jelas Ahmad sambil pergi membawa motornya. Ahmad akhirnya diizinkan melintasi jalur itu.
"Ini salah satu kendala, kesadaran masyarakat kurang dalam berlalu lintas. Ibarat kita kibas-kibas lalat bubar, nggak dikibas mereka datang berkerumun. Kita sulit juga kalau menjaga terus, SDM kita terbatas. Di Jaktim saja hanya ada 40 orang," terang Mirza.