Menurut Yanti (35) pengguna busway mengatakan, pernah mengalami pelecehan seksual di busway jurusan Pulogadung-Harmoni sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, naik Transjakarta yang sedang padat penumpang.
“Semula, saya tidak curiga dengan NR (pelaku) yang posisinya tepat di belakangku. Setelah bus berjalan, mulai kecurigaan pada pelaku terus merapatkan tubuhnya ke saya. Lama-lama, merasa ada yang aneh karena bagian tubuhnya dipegang-pegang pria di belakangnya.Kemudian dengan sontak saya berteriak sekeras-kerasnya dan menampar sang pelaku itu.
Hal serupa dengan Romlah (20) mahasiswi ASMI mengatakan, seharusnya busway di berikan batasan antara penumpang Wanita dan pria di pisahkan untuk masuk kedalam busway agar tidak terjadi pelecehan seksual yang kerap terjadi saat jam sibuk.
“Kami berharap pemerintah memberikan fasilitas bagi kaum wanita agar tidak menjadi sasaran pelecehan seksual seperti penambahan armada busway khusus perempuan. Kemudian pintu masuk busway harus terpisah antara pria maupun wanita dan tidak lagi adanya pelecehan seksual,”.