Sopir Tronton Ancam Blokade Jalur Tayu-Jepara

09:49
 



SEMARANG - Pengusaha angkutan Pati-Jepara mengancam memblokade ruas jalan utama Tayu-Jepara, Sabtu (8/12) besok. Mereka protes atas larangan melintas bagi berkapasitas di atas delapan ton. Larangan melintas bagi truk tronton tersebut diberlakukan secara mendadak sejak Jumat pekan lalu.

Akibatnya, truk harus memutar lewat Kudus sepanjang 70 km. Pengusaha pun rugi karena ongkos bahan bakar melonjak dan waktu perjalanan semakin lama. Banyak truk yang akhirnya dikandangkan lantaran tak bisa beroperasi. Celakanya, hal ini berimbas pada macetnya produksi di 50-an pabrik dan industri kecil menengah di Tayu dan Jepara lantaran tak mendapatkan kiriman bahan baku.

"Jalan memutar membuat kami rugi sehingga lebih baik truk dikandangkan," kata Koordinator pengusaha angkutan dan jasa angkutan Tayu-Jepara, Suntoro, Kamis (6/12) saat mengadu ke Fraksi Demokrat DPRD Jateng.

Suntoro yang datang bersama sejumlah perwakilan pengusaha jasa angkutan dan sopir truk, ditemui anggota Fraksi Demokrat Yeni Sudiono. Mereka menyebut kebijakan tersebut juga cukup aneh lantaran hanya diberlakukan mulai ruas perbatasan Tayu-Jepara tepatnya di daerah Mojo hingga depan SPBU Pule, Jalur Lingkar Tayu. 

Aturan pun diberlakukan mendadak, tanpa sosialisasi. Ruas jalan itu dijaga petugas kepolisian yang akan menghentikan truk yang kedapatan melintas. Truk akan disuruh memutar, jika nekat akan ditilang. Penutupan jalan itu disinyalir imbas dari adanya kecelakaan di ruas itu beberapa waktu sebelumnya.

Suntoro meminta pemerintah memberi dispensasi agar truk bisa melintas di malam hari. Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jateng Yeni Sudiono menyayangkan penerbitan aturan tanpa sosialisasi itu. Ia menyatakan akan mengkoordinasikan masalah tersebut ke Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Provinsi Jateng.

"Kami akan memfasilitasi agar semua pihak tak dirugikan dengan masalah tersebut. Tapi kami berharap agar sabar terlebih dahulu dan (para pengusaha) jangan bertindak sendiri," pintanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »