Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni, Harmanto mengatakan ratusan reserse disebar di sejumlah lokasi rawan banjir untuk mengantisipasi jenis kejahatan ini. Pada saat banjir, otomatis sejumlah ruas jalan tidak bisa dilalui.
"Kalau sudah begitu,
banyak kendaraan roda empat yang terjebak. Kondisi seperti itu kemudian
dimanfaatkan para pelaku tindak kejahatan untuk melakukan aksinya
menodong para pengemudi mobil," ujar Toni, Minggu 2 Desember 2012.
Anggota reserse yang disebar, kata Toni, bukan hanya dari Polda Metro Jaya. Tapi juga melibatkan anggota reserse dari Polres di wilayah masing-masing. Pasalnya, banyak lokasi titik rawan kejahatan di jalanan pada saat banjir sehingga harus disergap secara merata.
Biasanya, kata Toni, para pelaku beraksi di lokasi jalanan rawan banjir, seperti kejahatan kapak merah. Mereka memecah kaca mobil korban dan lalu menjarah harta yang ada di dalam kendaraan tersebut.
Anggota reserse yang disebar, kata Toni, bukan hanya dari Polda Metro Jaya. Tapi juga melibatkan anggota reserse dari Polres di wilayah masing-masing. Pasalnya, banyak lokasi titik rawan kejahatan di jalanan pada saat banjir sehingga harus disergap secara merata.
Biasanya, kata Toni, para pelaku beraksi di lokasi jalanan rawan banjir, seperti kejahatan kapak merah. Mereka memecah kaca mobil korban dan lalu menjarah harta yang ada di dalam kendaraan tersebut.
"Jadi pada saat rawan
banjir, operasi rutin ditingkatkan. Begitu menerima informasi ada lokasi
jalanan tergenang banjir dan terjadi penumpukkan kendaraan, maka serse
langsung ikut bergerak," paparnya.