Bandung - Bus pariwisata Mega Mustika Utama menabrak tebing dan menewaskan 17 penumpang di jalur kawasan Ciloto, Cianjur bertengger Tebing Turangga yang terkenal rawan kecelakaan lalu lintas.
Selanjutnya, untuk mencegah kejadian serupa, Polda Jabar meminta instansi terkait untuk memasang marka kejut atau jump trap.
"Saya meminta Dinas Perhubungan untuk memasang jump trap di Ciloto. Selain itu memasang rambu-rambu lalu lintas," jelas Kapolda Jabar Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya.
Jump trap lebih akrab disebut lintasan bergelombang, atau marka kejut yang berada di aspal jalan. Tujuannya sebagai tanda peringatan agar pengemudi tidak lengah saat melajukan kendaraan dan bisa mengontrol kecepatan kendaraan.
Menurut Anis pihak kepolisian pun turun tangan guna mencegah kecelakaan lalu lintas di jalur Ciloto.
"Kami memasang spanduk peringatan kalau di Ciloto telah terjadi kecelakaan. Spanduknya sudah dipasang," jelas Anis.
Evaluasi dan analisa terus dilakukan polisi mengenai kondisi jalan raya di Ciloto. Anis meminta semua stakeholder menyangkut jalan raya, dan lalu lintas, harus peduli agar kecelakaan tidak terulang di masa mendatang. Langkah nyata polisi yakni memperketat pemohonan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) kepada masyarakat.
"Kebanyakan kecelakaan itu karena human error. Lalu kendaraannya tidak laik jalan. Selain itu tidak disiplin karena penumpang kendaraan over capacity," kata Anis