Hujan lebat yang turun dalam sepekan terakhir, mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan jembatan di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan rusak.
"Kondisi jalan saat ini banyak yang berlubang di beberapa titik. Terutama yang lokasinya sering tergenang air," kata Herry C Trunajaya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, akhir pekan lalu.
Menurut Herry, ada 47 ruas jalan yang mengalami kerusakan ringan sampai sedang, diantaranya adalah, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan M Yamin, Jalan TMP Taruna, Jalan Daan Mogot, Jalan Husein Sastranegara, dan Jalan Suryadharma.
"Kerusakan yang terjadi umumnya berlubang, karena curah hujan yang tinggi," ujarnya.
Dari pantauan Warta Kota, rusaknya jalan di Kota Tangerang juga disebabkan tidak adanya lubang pembuangan air dari jalan ke saluran air atau drainase. Seperti terlihat di Jalan Dr Ciptomangunkusmo.
Setiap hujan deras, di sepanjang jalan itu ditemui beberapa titik genanang. Akibatnya di beberapa titik di jalan itu mengalami kerusakan.
Sedangkan untuk jembatan, kata Herry, setidaknya ada 10 jembatan yang mengalami kerusakan, di antaranya yaitu Jembatan Satria, Jembatan Pintu Air 10 (Kecamatan Karawaci), Jembatan Bayur (Kecamatan Periuk), dan Jembatan Tanahtinggi (Kecamatan Tangerang).
"Untuk jalan, saat ini kami sedang melakukan perbaikan sementara dengan menggunakan paving blok, karena untuk pengaspalan tidak bisa dilakukan mengingat curah hujan masih cukup tinggi," kata Herry.
Menurut Herry, untuk jalan yang sering tergenang air, pihaknya melakukan penyodetan aspal. Hal ini dilakukan agar air yang menggenangi badan jalan bisa dialirkan ke saluran air.
"Kalau dihitung, total kerusakan tidak sampai 10 persennya dari total panjang jalan yang ada di Kota Tangerang," kata Herry.
Kerusakan jalan akibat hujan juga terjadi di Kota Tangerang Selatan. Seperti di Jalan Raya Serpong, Jalan BSD, dan Jalan Ciater. Kerusakan umumnya berupa lubang dengan diameter bervariasi, antara 30 cm hingga 50 cm.
Bahkan, Jalan Raya Jombang, Prigi Lama, kembali rusak parah. Padahal, beberapa waktu lalu jalan itu baru saja dilakukan perbaikan dan diaspal ulang. Begitu intensitas hujan semakin tinggi, jalan itu kembali rusak.
Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Tole Iskandar, Depok, yang rusak dan berlubang. Meski pernah diperbaiki, jalan itu kembali rusak sehingga aspal jalan kembali terkelupas.
Menurut Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, pihaknya akan segera memperbaiki setelah musim hujan.
"Kami tunggu saja dulu setelah hujan, supaya perbaikannya optimal. Untuk sementara kami tambal dulu dengan batu kerikil," kata Airin.
Mengenai anggaran yang disiapkan, kata Airin, adalah bagian dari biaya pemeliharaan. "Tak ada anggaran khusus. Kami ambil dari anggaran pemeliharaan saja," katanya.
Ambles
Sementara itu, Jalan Provinsi Jawa Barat yang menghubungkan Kota Sukabumi dengan Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, ambles dan nyaris terputus sehingga arus lalu lintas dari kedua arah tersendat, seperti dilansir Antara.
Jalan provinsi yang ambles tersebut tidak hanya terjadi di kecamatan tersebut, tetapi juga terjadi di Kecamatan Nyalindung di Kampung Cibodas Desa Cijangkar.
Di lokasi ini, jalan ambles itu sepanjang 75 meter dengan lebar hampir 2,4 meter kedalaman sekitar 50 centimeter. Di Kampung Cikawung di persimpangan Kecamatan Nyalindung. Jalan yang ambles sekitar 30 meter dengan lebar 2 meter dan kedalaman sekitar 1 meter.
"Amblesnya jalan ini disebabkan faktor cuaca seperti hujan turun setiap hari sehingga tanah di bawah jalan menjadi labil dan akhirnya ambles atau longsor," kata Endang Jaya, petugas Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan II Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Lebak mengalokasikan dana pemeliharaan jalan dan jembatan sebesar Rp15,6 miliar melalui APBD 2013.
Entoy Saepudin, Kepala Bagian Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak, mengatakan, jalan yang akan diperbaiki antara lain jalan sekitar Kota Rangkasbitung dan luar Kota Rangkasbitung serta jembatan.