Dua orang pengendara sepeda motor berboncengan, Samsul Anwar (20) dan
Husen (18) tewas setelah tertabrak kereta api jurusan Jakarta-Kroya di
pintu perlintasan kereta di Jalan Laswi, Bandung, Jawa Barat, Selasa
(30/4/2013).
Samsul Anwar merupakan warga kompleks Bukit Padjadjaran Nomor 344, RT 04 RW 13, Kampung Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung dan Ahmad Husen dari Kampung Cimangkelit, RT 06 RW 02, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Tubuh kedua korban ini sangat mengenaskan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ahmad terlempar bersama sepeda motornya Jupiter MX warna putih D 6097 ZD sejauh 100 meter. Tubuh Ahmad mengalami luka parah dan motornya hancur tak terbentuk lagi. Sedangkan, Samsyul hanya terlempar 5 meter dari lokasi kejadian, namun tubuh Syamsul lebih parah, hampir tak terbentuk lagi.
Petugas penjaga pintu perlintasan kereta, Sumego Budi (40) menjelaskan, kecelakaan bermula saat kereta api jurusan Cicalengka-Bandung dan kereta api Serayu jurusan Jakarta-Kroya melintas di perlintasan rel di Jalan Laswi.
"Saat itu, kami memberikan peringatan akan datangnya kereta. Pintu palang perlintasan juga sudah kami tutup, tetapi motor yang ditumpangi korban memaksa menerobos. Korban menyangka datangnya kereta hanya dari arah timur saja, padahal dari barat juga ada, korban terhantam oleh kereta dari arah barat," kata Budi kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (30/4/2013).
Padahal, kata Budi, saat motor itu memaksa melintas, dirinya sudah memberikan peringatan dengan cara meniup peluit. Para pengendara lain juga sempat memperingatkan korban, namun diabaikan. Korban hanya melihat arah timur.
"Saya, para pengendara yang ada di sini tadi sempat berteriak kepada korban akan datangnya bahaya. `Awas.. Awas...Awas, kereta. Woooiii, woooiii` kira begitulah teriakannya. Tidak tahu tidak didengar atau bagaimana, akhirnya tertabrak," beber Budi.
"Tubuhnya luluh lantah, mengenaskan, saksi yang hadir juga langsung menutupi jasad korban dengan koran," tambah Budi.
Tak lama kemudian, polisi dan mobil ambulans datang. Polisi sempat mengidentifikasi jasad kedua korban. Setelah itu jasad diangkut ke mobil ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) dibawa ke RS. Hasan Sadikin Bandung untuk diotopsi.
Sementara itu, ditemui di lokasi kejadian, Kapolsekta Bandung Wetan Kompol Wiharyatmo mengimbau warga/pengendara lalu lintas yang akan melintasi perlintasan kereta api agar berhati-hati.
"Ini sebagai contoh, kalau pintu perlintasan sudah ditutup mohon dipatuhi, jangan sampai menerobos. Ini demi kebaikan dan keselamatan pengendara sendiri. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," katanya.
Samsul Anwar merupakan warga kompleks Bukit Padjadjaran Nomor 344, RT 04 RW 13, Kampung Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung dan Ahmad Husen dari Kampung Cimangkelit, RT 06 RW 02, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Tubuh kedua korban ini sangat mengenaskan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ahmad terlempar bersama sepeda motornya Jupiter MX warna putih D 6097 ZD sejauh 100 meter. Tubuh Ahmad mengalami luka parah dan motornya hancur tak terbentuk lagi. Sedangkan, Samsyul hanya terlempar 5 meter dari lokasi kejadian, namun tubuh Syamsul lebih parah, hampir tak terbentuk lagi.
Petugas penjaga pintu perlintasan kereta, Sumego Budi (40) menjelaskan, kecelakaan bermula saat kereta api jurusan Cicalengka-Bandung dan kereta api Serayu jurusan Jakarta-Kroya melintas di perlintasan rel di Jalan Laswi.
"Saat itu, kami memberikan peringatan akan datangnya kereta. Pintu palang perlintasan juga sudah kami tutup, tetapi motor yang ditumpangi korban memaksa menerobos. Korban menyangka datangnya kereta hanya dari arah timur saja, padahal dari barat juga ada, korban terhantam oleh kereta dari arah barat," kata Budi kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (30/4/2013).
Padahal, kata Budi, saat motor itu memaksa melintas, dirinya sudah memberikan peringatan dengan cara meniup peluit. Para pengendara lain juga sempat memperingatkan korban, namun diabaikan. Korban hanya melihat arah timur.
"Saya, para pengendara yang ada di sini tadi sempat berteriak kepada korban akan datangnya bahaya. `Awas.. Awas...Awas, kereta. Woooiii, woooiii` kira begitulah teriakannya. Tidak tahu tidak didengar atau bagaimana, akhirnya tertabrak," beber Budi.
"Tubuhnya luluh lantah, mengenaskan, saksi yang hadir juga langsung menutupi jasad korban dengan koran," tambah Budi.
Tak lama kemudian, polisi dan mobil ambulans datang. Polisi sempat mengidentifikasi jasad kedua korban. Setelah itu jasad diangkut ke mobil ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) dibawa ke RS. Hasan Sadikin Bandung untuk diotopsi.
Sementara itu, ditemui di lokasi kejadian, Kapolsekta Bandung Wetan Kompol Wiharyatmo mengimbau warga/pengendara lalu lintas yang akan melintasi perlintasan kereta api agar berhati-hati.
"Ini sebagai contoh, kalau pintu perlintasan sudah ditutup mohon dipatuhi, jangan sampai menerobos. Ini demi kebaikan dan keselamatan pengendara sendiri. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," katanya.