Kepala Jasa
Raharja Kota Tegal dan Brebes Noviar Andhika Panji W mengungkapkan
faktor jalan rusak di ruas Pantura dan kesalahan manusia (human error)
menjadi penyebab kecelakaan. Buktinya, selama tiga bulan terakhir ada 27
tewas termasuk 104 luka berat dan ringan.
"Kami sudah memberi santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Kami mengimbau para pemudik untuk tidak mengebut saat melintasi Tegal-Brebes akibat jalan yang sedang diperbaiki. Lebih baik pelan saja, kecuali dijalanan yang halus. Itupun kecepatan kendaraan disesuaikan dengan perintah pada rambu-rambu lalin", tutur
Noviar.
Sementara itu, Hasil pantauan di jalan Gajah Mada dan Jalan Martoloyo kondisinya rusak dalam perbaikan. Kemungkinan besar perbaikan belum selesai hingga musim mudik yang tinggal beberapa hari lagi. Lalu diperempatan Pos Maya hingga ke Kaligangsa perbatasan Tegal dengan Brebes, kondisi jalan berlubang dan bergelombang. Kepala Jasa Raharja Kota Tegal dan Brebes Noviar Andhika Panji W mengungkapkan faktor jalan rusak di ruas Pantura dan kesalahan manusia (human error) menjadi penyebab kecelakaan. Buktinya, selama tiga bulan terakhir ada 27 tewas termasuk 104 luka berat dan ringan.
"Kami sudah memberi santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Kami mengimbau para pemudik untuk tidak mengebut saat melintasi Tegal-Brebes akibat jalan yang sedang diperbaiki. Lebih baik pelan saja, kecuali dijalanan yang halus. Itupun kecepatan kendaraan disesuaikan dengan perintah pada rambu-rambu lalin", tutur
Noviar.
Sementara itu, Hasil pantauan di jalan Gajah Mada dan Jalan Martoloyo kondisinya rusak dalam perbaikan. Kemungkinan besar perbaikan belum selesai hingga musim mudik yang tinggal beberapa hari lagi. Lalu diperempatan Pos Maya hingga ke Kaligangsa perbatasan Tegal dengan Brebes, kondisi jalan berlubang dan bergelombang.
"Kami sudah memberi santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Kami mengimbau para pemudik untuk tidak mengebut saat melintasi Tegal-Brebes akibat jalan yang sedang diperbaiki. Lebih baik pelan saja, kecuali dijalanan yang halus. Itupun kecepatan kendaraan disesuaikan dengan perintah pada rambu-rambu lalin", tutur
Noviar.
Sementara itu, Hasil pantauan di jalan Gajah Mada dan Jalan Martoloyo kondisinya rusak dalam perbaikan. Kemungkinan besar perbaikan belum selesai hingga musim mudik yang tinggal beberapa hari lagi. Lalu diperempatan Pos Maya hingga ke Kaligangsa perbatasan Tegal dengan Brebes, kondisi jalan berlubang dan bergelombang. Kepala Jasa Raharja Kota Tegal dan Brebes Noviar Andhika Panji W mengungkapkan faktor jalan rusak di ruas Pantura dan kesalahan manusia (human error) menjadi penyebab kecelakaan. Buktinya, selama tiga bulan terakhir ada 27 tewas termasuk 104 luka berat dan ringan.
"Kami sudah memberi santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Kami mengimbau para pemudik untuk tidak mengebut saat melintasi Tegal-Brebes akibat jalan yang sedang diperbaiki. Lebih baik pelan saja, kecuali dijalanan yang halus. Itupun kecepatan kendaraan disesuaikan dengan perintah pada rambu-rambu lalin", tutur
Noviar.
Sementara itu, Hasil pantauan di jalan Gajah Mada dan Jalan Martoloyo kondisinya rusak dalam perbaikan. Kemungkinan besar perbaikan belum selesai hingga musim mudik yang tinggal beberapa hari lagi. Lalu diperempatan Pos Maya hingga ke Kaligangsa perbatasan Tegal dengan Brebes, kondisi jalan berlubang dan bergelombang.