Bogor - Setelah hampir tujuh jam lumpuh akibat aksi blokir jalan tol dan sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bogor, arus lalu lintas kembali normal. Kondisi itu terjadi setelah Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius turun tangan ke lokasi demonstrasi.
Ratusan bus yang tadinya menutup jalan di ruas tol Jagorawi, Jalan Raya Padjajaran, Ottista dan Binamarga kembali masuk ke Terminal Baranangsiang, sekitar pukul 10.30 WIB.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius tidak menyangka dengan aksi mogok para sopir dengan memblokir jalan ini. Menurutnya, aksi tersebut berdampak besar terhadap masyarakat yang hendak menuju atau keluar dari Bogor.
"Saya sengaja turun langsung dari Bandung ke Bogor, karena dampak dari aksi blokir jalan ini jadi perhatian masyarakat luas, bukan hanya warga Bogor," kata Irjen Pol Suhardi di Terminal Baranangsiang, Bogor, Minggu (7/7).
Lebih lanjut, para pengunjuk rasa setuju untuk memasukkan bus yang sebelumnya memalangkan jalan setelah polisi siap menjadi fasilitator.
"Saya sudah minta ke perwakilan dari mereka (sopir/pengusaha bus), untuk memasukkan dulu busnya jangan sampai menutup jalan hingga merugikan masyarakat begini. Setelah itu saya siap menjadi mediator/fasilitator bersama-sama awak bus dan wali kota untuk membahas permasalahan ini," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komunitas Pengguna Terminal Baranangsiang (KPTB) Dedi Mihardi mengaku siap diajak dialog dengan Pemkot Bogor yang difasilitasi Polda Jabar.
"Ya kami siap, asal jangan ada kebohongan lagi. Soalnya kita bosan dibohongi terus oleh Pemkot Bogor yang akan merelokasi untuk membangun terminal terpadu, hotel, dan pusat belanja di sini," tegasnya.
Pantauan wartawan di lokasi, ratusan awak bus masih berkumpul di Terminal Baranangsiang menunggu pemanggilan terhadap perwakilan mereka yang akan bertemu dengan Pemkot Bogor di Koordinator Wilayah Kepolisian Bogor, Jalan Kapten Muslihat.
Ratusan bus yang tadinya menutup jalan di ruas tol Jagorawi, Jalan Raya Padjajaran, Ottista dan Binamarga kembali masuk ke Terminal Baranangsiang, sekitar pukul 10.30 WIB.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius tidak menyangka dengan aksi mogok para sopir dengan memblokir jalan ini. Menurutnya, aksi tersebut berdampak besar terhadap masyarakat yang hendak menuju atau keluar dari Bogor.
"Saya sengaja turun langsung dari Bandung ke Bogor, karena dampak dari aksi blokir jalan ini jadi perhatian masyarakat luas, bukan hanya warga Bogor," kata Irjen Pol Suhardi di Terminal Baranangsiang, Bogor, Minggu (7/7).
Lebih lanjut, para pengunjuk rasa setuju untuk memasukkan bus yang sebelumnya memalangkan jalan setelah polisi siap menjadi fasilitator.
"Saya sudah minta ke perwakilan dari mereka (sopir/pengusaha bus), untuk memasukkan dulu busnya jangan sampai menutup jalan hingga merugikan masyarakat begini. Setelah itu saya siap menjadi mediator/fasilitator bersama-sama awak bus dan wali kota untuk membahas permasalahan ini," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komunitas Pengguna Terminal Baranangsiang (KPTB) Dedi Mihardi mengaku siap diajak dialog dengan Pemkot Bogor yang difasilitasi Polda Jabar.
"Ya kami siap, asal jangan ada kebohongan lagi. Soalnya kita bosan dibohongi terus oleh Pemkot Bogor yang akan merelokasi untuk membangun terminal terpadu, hotel, dan pusat belanja di sini," tegasnya.
Pantauan wartawan di lokasi, ratusan awak bus masih berkumpul di Terminal Baranangsiang menunggu pemanggilan terhadap perwakilan mereka yang akan bertemu dengan Pemkot Bogor di Koordinator Wilayah Kepolisian Bogor, Jalan Kapten Muslihat.