Jatim - Bagi para pemudik yang menuju (Jawa Timur) Jatim dan sekitarnya, diimbau untuk lebih waspada ketika masih melakukan perjalanan pada malam hari. Sebab, di sejumlah titik wilayah Jatim fasilitas umum seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) belum maksimal.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, sampai saat ini fasilitas PJU yang disediakan oleh daerah-daerah di Jatim baru sekitar 20 persen. Hal itu misalnya terjadi di sepanjang jalan raya Madiun menuju Caruban, jalur Kota Kediri dan Malang, Sidoarjo menuju Bangil, Pasuruan dan Probolinggo.
Selain PJU, rambu lalu lintas juga masih minim dan hanya ditempatkan di beberapa titik. Sebagai bentuk antisipasi, Wahid minta agar segera diberikan marka jalan yang cukup jelas. Solusi itu dapat diambil disaat masih minimnya alokasi anggaran untuk penerangan jalan.
"Paling tidak, jalur utama harus lebih diprioritaskan. Ini penting untuk memudahkan koordinasi petugas di lapangan. Dengan begitu, pengawasan dan penguraian kemacetan dapat langsung terakomodir,” jelas Wahid.
Meski demikian, pihaknya minya masyarakat tak perlu khawatir, apalagi saat melewati jalur alternatif. Karena sebagian besar sudah disediakan marka jalan dan penunjuk arah yang cukup jelas. Selama arus mudik dan balik lebaran, Dishub dan LLAJ Jatim menyediakan peta jalur alternatif yang ditempatkan di semua dari 10 titik rest area yang ada di wilayah Jatim.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, sampai saat ini fasilitas PJU yang disediakan oleh daerah-daerah di Jatim baru sekitar 20 persen. Hal itu misalnya terjadi di sepanjang jalan raya Madiun menuju Caruban, jalur Kota Kediri dan Malang, Sidoarjo menuju Bangil, Pasuruan dan Probolinggo.
Selain PJU, rambu lalu lintas juga masih minim dan hanya ditempatkan di beberapa titik. Sebagai bentuk antisipasi, Wahid minta agar segera diberikan marka jalan yang cukup jelas. Solusi itu dapat diambil disaat masih minimnya alokasi anggaran untuk penerangan jalan.
"Paling tidak, jalur utama harus lebih diprioritaskan. Ini penting untuk memudahkan koordinasi petugas di lapangan. Dengan begitu, pengawasan dan penguraian kemacetan dapat langsung terakomodir,” jelas Wahid.
Meski demikian, pihaknya minya masyarakat tak perlu khawatir, apalagi saat melewati jalur alternatif. Karena sebagian besar sudah disediakan marka jalan dan penunjuk arah yang cukup jelas. Selama arus mudik dan balik lebaran, Dishub dan LLAJ Jatim menyediakan peta jalur alternatif yang ditempatkan di semua dari 10 titik rest area yang ada di wilayah Jatim.
Share this
