Sedikitnya lima orang anggota Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus maut Giri Indah B 7297 BI di KM 90, Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.
Tim Puslabfor Mabes Polri sedang melakukan pengecekan, mulai dari awal bus meluncur dari Jalan Raya Puncak, ketinggian tebing, lebar bangunan yang hancur dan mengecek bus.
"Puslabfor hadir di sini untuk melengkapi berkas penyelidikan dan penyidikan. Namun Puslabfor lebih kepada saksi ahli, walaupun ada saksi lain yang masih kita mintai keterangan," kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Muhammad Chaniago di lokasi kejadian, Cisarua, Kamis (22/8).
Selain saksi ahli, pihaknya juga menghadirkan agen tunggal pemegang merek (APTM) Mercedes Benz Indonesia (MBI). "Karena merek bus ini Mercedes Benz, kita mendatangkan APTM guna mengecek kelaikan ban, rem, kursinya, setir, persneling standar atau bukan," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan selain menyelidiki secara ilmiah terkait penyebab kecelakaan ini, pihaknya bersama Jasa Marga juga akan mengkaji kontruksi jalan dan rambu lalu lintas.
Usai melakukan olah TKP, hari ini juga pihaknya akan langsung melakukan evakuasi terhadap bangkai bus Giri Indah dan mobil pickup yang masih terdampar di dasar aliran Sungai Ciliwung.
"Kami harap pengguna jalan bersabar, karena proses evakuasi akan memakan waktu lama sekitar lima jam. Arus lalu lintas jalur Puncak dipastikan terganggu," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengangkat bangkai bus, pihaknya mengerahkan empat unit derek yang didatangkan dari Polres Sukabumi dan Jasa Marga.