Hanya Miliki Satu Kaki, Imam Kampanyekan Keselamatan Berkendara

11:16
Hanya Miliki Satu Kaki, Imam Kampanyekan Keselamatan Berkendara
Imam Sujoko, pria berusia 45 tahun ini tetap menggunakan sepeda motor, meski sudah kehilangan satu kakinya. Dia menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada 1995 di Jember, Jawa Timur.

Saat itu, dia bersama beberapa rekan satu komunitas motocross pulang latihan. Karena, terburu-buru, dia menyalip mobil kontainer yang berada di depannya.

Kecelakaan pun terjadi. Imam selamat dari kecelakaan itu, meski harus kehilangan satu kakinya yang terlindas truk dengan beban yang sangat besar itu.

Bukan hanya Imam yang menjadi korban, temannya bahkan meninggal dunia akibat terlindas kontainer. Sejak saat itu, dia menyadari pentingnya keselamatan berkendara.

Kamis 31 Oktober 2013, dia resmi dinobatkan sebagai duta pelopor keselamatan berlalu lintas oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Cryshnanda Dwi Laksana.

Kedatangan dia ke Jakarta bukan tanpa alasan, Imam memang sedang mengampanyekan ke seluruh pelosok Indonesia, bahaya kecelakaan. Dia sendiri yang menjadi contoh korban kecelakaan itu.

Imam menceritakan awal mula memiliki ide kampanye tersebut. Meski dengan keadaan terbatas karena hanya memiliki satu kaki, semangat Imam tak luluh begitu saja. Buktinya, dia menaiki sepeda motor matik dari Jember menuju Jakarta.

"Setiap kantor Satlantas di kota atau Kabupaten yang saya lewati, saya meminta stempel polisinya. Saya juga mendatangi warga untuk menjelaskan bahaya kecelakaan itu, karena saya korbannya," ujar Imam.

Semua orang yang bertemu dengannya mendukung penuh misi keselamatan tersebut. Dengan kunjungan ke setiap daerah, dia juga merasa dekat dengan warga yang menjadi korban kecelakaan seperti dirinya itu.

Imam juga menyempatkan diri memberikan motivasi kepada korban kecelakaan untuk meneruskan hidup, meski kondisi fisik serba terbatas.

Kepada warga yang kondisi tubuhnya masih lengkap secara fisik, dia juga ikut memberikan arahan. "Selagi masih sehat dan kondisi badan lengkap, maka mulailah budayakan keselamatan berlalu lintas sebagai kebutuhan," kata dia.

Ayah dua anak ini rela meninggalkan pekerjaannya sebagai petani tembakau di kampung halamannya untuk tugas mulia itu. Kampanye yang digalakkannya itu tak berhenti di Jakarta. Hari ini, 1 November 2013, Imam akan berangkat ke Indonesia bagian timur, melewati Pantura, Cirebon, dan dari situ dia akan naik kapal untuk menyeberang.

"Saya sendiri naik motor, habis kalau ngajak orang tidak ada yang mau. Saya 98 persen ikhlas menjalaninya kampanye ini sendirian. Kalau masalah bensin, pasti ada. Karena rezeki sudah ada yang atur," tuturnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »