Akibat aksi mogok tersebut, terpaksa bus dari Koridor 9 Kampung Melayu-Pulogebang dan Koridor 10 Cililitan-Tanjung Priok diperbantukan. Sehingga penumpukan calon penumpang ini sedikit mencair.
Lasmi (30), calon penumpang di halte Terminal Kampung Melayu, mengaku sudah menunggu 2 jam, namun tak kunjung datang bus penggantinya. Padahal, ia terburu-buru untuk berangkat kerja di PGC, Cililitan.
"Sudah dua jam menunggu tapi tidak ada busnya. Bisa telat masuk kantor saya," keluhnya, Jumat (6/12).
Terkait hal itu, Kepala UPT Bus Transjakarta, Pargaulan Butar Butar, mengakui, adanya aksi mogok yang dilakukan operator bus Transjakarta Koridor 5 dan 7. Menurutnya, mogok dilakukan karena ada masalah internal di perusahaan, PT Lorena, selaku operator di koridor tersebut.
"Kami sudah menghubungi operator dari PT Lorena agar segera mengoperasikan kembali bus Transjakarta Koridor 5 dan 7. Karena kalau dibiarkan maka penumpang yang kasihan," ujarnya.
Menurut Pargaulan, selama ini PT Lorena, menjadi operator bus Transjakarta di Koridor 5, 6 dan 7. Untuk mengisi kekosongan tersebut, pihaknya langsung menghubungi tiga operator lain untuk mengirim bantuan armada, yakni dari PT Damri 6 unit, PT JMT sebanyak 16 unit, dan PT TMB 3 unit.
Pihaknya juga telah memberikan sanksi teguran kepada operator tersebut. Selain itu pihaknya juga mengundang PT Lorena untuk dikonfirmasi dan akan mempelajari kontraknya. Dari situ dapat diketahui sanksi apa yang akan diberikan, selain berupa teguran.
"Kami berharap PT Lorena segera mengoperasikan kembali armadanya. Kalau memang ada permasalahan di internal, segera lakukan penanganan agar tidak mengganggu pelayanan masyarakat," tandasnya.