Keduanya diantar menggunakan mobil Avanza silver bernopol B 1594 OM. Perjalanan mereka juga dikawal empat petugas Dinas Sosial DKI Jakarta yang menggunakan Isuzu Panther biru bernopol B 1907 PQO.
Kepala PSBI Bangun Daya II, Ceger, Cipayung, Purwono, mengatakan, telah berkoordinasi dengan pihak Panti Sosial dan Dinas Sosial Subang. Ia berharap nantinya ada pembinaan khusus dari pihak panti sosial setempat terhadap kedua pengemis itu. Sehingga mereka tak kembali lagi ke Jakarta.
"Petugas panti sengaja mengantar langsung untuk memastikan keduanya sampai di rumahnya," ujar Purwono.
Sedianya, Walang dan Sa`aran akan dijemput oleh keluarganya di panti. Namun karena pertimbangan keamanan, maka pihak panti memutuskan untuk mengantarkan langsung. Terlebih, keduanya kini membawa uang sebanyak Rp 25,4 juta. Selain itu, kondisi Sa`aran sudah lanjut usia dan sulit berjalan kaki.
Saat akan dipulangkan, wajah Walang dan Sa`aran terlihat sumringah. Walang mengenakan baju koko coklat lengkap dengan kopiah hitam, pemberian dari pihak panti. Sedangkan Sa`aran, mengenakan baju koko putih dan kopiah putih. Karena jalannya sudah payah, Sa`aran diberikan kursi roda dan didorong oleh Walang. Sedangkan uang sebesar Rp 25,4 juta yang semula diamankan pihak panti juga diserahkan kepada Walang.
Walang mengaku senang diantarkan pulang ke kampung halamannya menggunakan mobil. Apalagi selama di dalam panti diperlakukan dengan baik. Ia berjanji akan memberikan sebagian uang tersebut kepada Sa`aran saat di tiba kampung nanti. Namun ia enggan menyebutkan jumlahnya. Sebab sebagian besar uang itu adalah milik pribadinya, hasil penjualan kambing dan sapi.
"Ya pasti nanti saya kasih. Saya juga sekarang kapok dan tidak mau mengemis lagi di Jakarta. Rencananya saya mau membuka usaha di kampung, uang ini bisa buat modal," ujar Walang. Ia akan kembali melakoni usaha menjual hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, atau entok.
Seperti diberitakan, Walang ditangkap Sudin Sosial Jakarta Selatan di bawah flyover Tugu Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/11) malam. Walang ditangkap bersama rekannya, Sa’aran yang juga berperan sebagai orang sakit yang tidur di gerobak mereka. Petugas juga menemukan uang tunai sebesar Rp 25 juta yang dsimpan di dalam kantong plastik hitam.