Jakarta - Hujan yang mengguyur Jakarta sejak
Minggu pagi, 12 Januari 2014 lalu membuat Jalan TB Simatupang, Jakarta
Selatan, tepatnya di seberang utara Gedung Nestle, ambles 50 cm.
Akibatnya, puing-puing reruntuhan menutupi gorong-gorong di bawahnya.
Sehinggaa air dari pemukiman di Kebagusan tidak bisa mengalir ke Kali
Baru lalu meluap ke jalan.
Gubernur Jakarta, Joko Widodo, mengatakan perbaikan jalan tersebut akan menggunakan anggaran sewaktu-waktu yang ada di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. "Pada dinas strategis, ada namanya anggaran sewaktu-waktu. Di TB Simatupang ya pakai itu," kata Jokowi di RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu, 15 Januari 2014.
Menurutnya, anggaran sewaktu-waktu itu berbeda dengan tak terduga. Bedanya, dia menerangkan, anggaran tidak terduga digunakan pada saat ada bencana alam dan lainnya. Sementara, dana sewaktu-waktu adalah anggaran yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang tak terduga atau mendesak.
"Dana sewaktu-waktu ini misalnya ada jalan berlubang. Daripada nunggu tender lagi, langsung ditambal pakai anggaran ini," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Jakarta dari Partai Gerindra, Muhammad Sanusi, menambahkan, anggaran sewaktu-waktu atau dana swadaya infrastruktur besarannya Rp20 miliar per suku dinas dan Rp300 miliar di Dinas PU. "Anggaran sewaktu-waktu cuma ada di Dinas PU. Karena kan dinas tersebut strategis dalam urusan pembangunan," ujar Sanusi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta, Manggas Rudy Siahaan, mengungkapkan bahwa sesungguhnya jalan itu di bawah wewenang pemerintah pusat. Karena itu, menurut Manggas, Dinas PU belum dapat memprediksi berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan itu. Saat ini Dinas PU masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum soal perbaikan jalan tersebut.
"Kami koordinasi juga dengan pusat. Tapi saya kira anggarannya cukup untuk memperbaiki itu," ucap Manggas.
Seperti diketahui, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014 saat ini sedang dalam pembahasan tahap akhir di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan, amblesnya ruas Jalan TB Sumatupang terjadi di tengah-tengah pembahasan RAPBD itu. Sehingga sudah tidak mungkin lagi memasukkan dana perbaikan ke dalam RAPBD yang sedang dibahas itu.
Gubernur Jakarta, Joko Widodo, mengatakan perbaikan jalan tersebut akan menggunakan anggaran sewaktu-waktu yang ada di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. "Pada dinas strategis, ada namanya anggaran sewaktu-waktu. Di TB Simatupang ya pakai itu," kata Jokowi di RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu, 15 Januari 2014.
Menurutnya, anggaran sewaktu-waktu itu berbeda dengan tak terduga. Bedanya, dia menerangkan, anggaran tidak terduga digunakan pada saat ada bencana alam dan lainnya. Sementara, dana sewaktu-waktu adalah anggaran yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang tak terduga atau mendesak.
"Dana sewaktu-waktu ini misalnya ada jalan berlubang. Daripada nunggu tender lagi, langsung ditambal pakai anggaran ini," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Jakarta dari Partai Gerindra, Muhammad Sanusi, menambahkan, anggaran sewaktu-waktu atau dana swadaya infrastruktur besarannya Rp20 miliar per suku dinas dan Rp300 miliar di Dinas PU. "Anggaran sewaktu-waktu cuma ada di Dinas PU. Karena kan dinas tersebut strategis dalam urusan pembangunan," ujar Sanusi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta, Manggas Rudy Siahaan, mengungkapkan bahwa sesungguhnya jalan itu di bawah wewenang pemerintah pusat. Karena itu, menurut Manggas, Dinas PU belum dapat memprediksi berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan itu. Saat ini Dinas PU masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum soal perbaikan jalan tersebut.
"Kami koordinasi juga dengan pusat. Tapi saya kira anggarannya cukup untuk memperbaiki itu," ucap Manggas.
Seperti diketahui, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014 saat ini sedang dalam pembahasan tahap akhir di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan, amblesnya ruas Jalan TB Sumatupang terjadi di tengah-tengah pembahasan RAPBD itu. Sehingga sudah tidak mungkin lagi memasukkan dana perbaikan ke dalam RAPBD yang sedang dibahas itu.