Jakarta - Para pelaku kriminalitas pepet rampas, kerap mengincar para korbannya saat kondisi lapangan sepi dan kurangnya penerangan jalan umum (PJU) di wilayah Jakarta Barat. Hal itu dikatakan oleh Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Fadil Imran kepada wartawan, Senin (6/1/2014).
"Para pelaku kejahatan banyak mengincar korban yang melintas ditempat sepi dan kurangnya lampu penerangan jalan," ujarnya.
Kalau diwilayah pemukiman penduduk, kata dia, aksi kejahatan pepet rampas sangat minim pada malam hari, karena sudah banyak penerangan, warga pun banyak yang sudah memasang kamera CCTV.
"Kalau untuk di ruangan publik sulit di identifikasi, karena penerangan jalan kurang. Aksi kejahatan pepet rampas ini masih sering terjadi di jalan," lanjut mantan Dirkrimum Polda Kepri itu.
Untuk mengurangi tindak kejahatan pada malam hari di wilayah hukum Polres Jakarta Barat ini, dirinya meminta kepada pemerintah setempat bisa bersinergi meningkatan sarana dan prasarana penerangan jalan umum (PJU).
Kata Fadil, ada beberapa wilayah yang kurangnya lampu penerangan jalan, seperti di wilayah Kembangan dan Taman Sari.
"Ada beberapa wilayah yang kurangnya lampu penerangan jalan, seperti di Jembatan layang Tambora, Jati Pulo, Kembangan, Kebon Jeruk," kata dia.
Para pelaku kejahatan pepet rampas di jalanan, lanjut dia, kerap melukai para korbannya.
"Seperti kejadian di Kembangan, ada seorang pelajar yang tewas di tusuk dibagian dadanya dan motornya di ambil oleh pelaku," pungkas pria yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Cengkareng itu.
Diketahui sebelumnya, tidak hanya di Flyover yang penerangan lampu jalannya kurang, di beberapa jalan yang rawan terjadi kejahatan juga kurangnya lampu jalan, seperti di Jalan Peternakan, Kapuk, Cengkareng, Jalan Tubagus Angke, Kembangan, Tegal Alur Kalideres, dan Jalan Taman Sari.
"Para pelaku kejahatan banyak mengincar korban yang melintas ditempat sepi dan kurangnya lampu penerangan jalan," ujarnya.
Kalau diwilayah pemukiman penduduk, kata dia, aksi kejahatan pepet rampas sangat minim pada malam hari, karena sudah banyak penerangan, warga pun banyak yang sudah memasang kamera CCTV.
"Kalau untuk di ruangan publik sulit di identifikasi, karena penerangan jalan kurang. Aksi kejahatan pepet rampas ini masih sering terjadi di jalan," lanjut mantan Dirkrimum Polda Kepri itu.
Untuk mengurangi tindak kejahatan pada malam hari di wilayah hukum Polres Jakarta Barat ini, dirinya meminta kepada pemerintah setempat bisa bersinergi meningkatan sarana dan prasarana penerangan jalan umum (PJU).
Kata Fadil, ada beberapa wilayah yang kurangnya lampu penerangan jalan, seperti di wilayah Kembangan dan Taman Sari.
"Ada beberapa wilayah yang kurangnya lampu penerangan jalan, seperti di Jembatan layang Tambora, Jati Pulo, Kembangan, Kebon Jeruk," kata dia.
Para pelaku kejahatan pepet rampas di jalanan, lanjut dia, kerap melukai para korbannya.
"Seperti kejadian di Kembangan, ada seorang pelajar yang tewas di tusuk dibagian dadanya dan motornya di ambil oleh pelaku," pungkas pria yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Cengkareng itu.
Diketahui sebelumnya, tidak hanya di Flyover yang penerangan lampu jalannya kurang, di beberapa jalan yang rawan terjadi kejahatan juga kurangnya lampu jalan, seperti di Jalan Peternakan, Kapuk, Cengkareng, Jalan Tubagus Angke, Kembangan, Tegal Alur Kalideres, dan Jalan Taman Sari.