Saat ini Polri telah mengantisipasi ada enam daerah yang diprediksi sebagai wilayah paling rawan konflik sosial di tahun politik 2014. Keenam wilayah itu adalah Papua, Jabar, Jakarta, Sumut, Sulteng, dan Jateng.
Perhitungan tingginya potensi kerawanan ini tercatat selama tahun 2013, di keenam wilayah tersebut paling banyak terjadi konflik sosial. Demikian yang disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (5/1/).
IPW mencatat, sepanjang 2013 di Papua terjadi 24 peristiwa konflik sosial, yang menewaskan 59 orang (termasuk 3 Polisi dan 9 TNI), 92 luka (termasuk 6 Polisi dan 4 TNI), 1 pos polisi dibakar, 11 rumah dibakar, 3 mobil dibakar, 1 mobil dirusak, 3 sepeda motor dibakar, dan 2 motor dirusak. Di Jabar ada 24 konflik sosial, 29 tewas, 23 luka (termasuk 10 polisi dan 1 TNI), 2 mobil dibakar dan 1 sepeda motor dibakar.
Kemudian, di Jakarta ada 18 peristiwa, 12 tewas, dan 11 luka (termasuk 3 polisi). Di Sumut ada 10 peristiwa, 21 tewas, 26 luka, 1 bangunan Lapas dibakar. Di Sulsel ada 10 peristiwa, 8 tewas, dan 28 luka (termasuk 17 polisi). Di Jateng ada 10 konflik sosial yg menyebabkan 7 tewas, 46 luka, 1 mobil, dan 70 motor dibakar
Dari 33 propinsi di Indonesia, ada 27 yg diterjang konflik sosial. Pertikaian antar warga dan antar kelompok mendominasi hilangnya nyawa rakyat, terutama di Papua sbg pemegang peringkat tertinggi di 2013. Kerusuhan paling memprihatinkan, saat 18 orang tewas di arena pertandingan tinju di Nabire, Juli 2013.
Di Jabar, tawuran pelajar dan geng motor memberi kontribusi besar dalam konflik sosial. Sebanyak 10 korban tewas disumbangkan oleh tawuran pelajar dan 9 lainnya akibat ulah geng motor. Di Jakarta, tahun 2013 ada 12 orang tewas dalam 18 konflik sosial. Jumlah terbesar korban tewas di Jakarta adalah akibat bentrokan antar ormas, warga, pemuda, dan preman.
"Banyaknya korban jiwa dlm konflik sosial di 2013 menjukkan negara melakukan pembiaran terhadap pemeliharaan keamanan. Jika kondisi ini tetap dibiarkan diperkirakan akan memberi kontribusi bagi gangguan keamanan di tahun politik 2014," ujarnya.