Kapolda: Polisi Wajib Netral Dalam Pemilu

16:49
image
Kapolda Jawa Tengah Irjen Dwi Priyatno menegaskan bahwa seluruh anggota polisi harus netral selama pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014. Anggota Bayangkara bahkan dilarang keras mengarahkan anggota keluarganya untuk memilih partai tertentu. 
 
"Polisi dan tentara adalah PNS sehingga tidak boleh mempengaruhi orang lain untuk memilih caleg atau partai tertentu. Meski anak dan istri tetap tidak boleh. Polisi harus netral," tegas Kapolda Jawa Tengah Irjen Dwi Priyatno saat mengecek kesiapan personel dan peralatan pengamanan pemilu di Mapolres Magelang, Rabu (26/2). 

Dalam kesempatan ini, kapolda mengecek berbagai peralamatan pengamanan pemilu seperti kendaraan, dalmas, alat komunikasi, tameng, alat deteksi, dokumentasi dan lainnya.

Kapolda juga menyempatkan diri memeriksa peralatan penjinak bom milik tim jihandak. Tim jihandak ini menjadi kelebihan Polres Magelang dibanding daerah lain.

Irjen Dwi Priyatno menegaskan bahwa netralitas anggota polisi dan tentara merupakan kunci utama keamanan pemilu. Ia yakin jika aparat bisa bertindak netral maka Pemilu di Jawa Tengah akan berlangsung damai, aman dan lancar.

"Pengecekan ini bertujuan untuk mengecek sejauhmana kesiapan anggota kita. Kalau ada yang kurang baik akan segera diperbaiki. Mobil yang tidak bisa distater juga akan diperbaiki agar maksimal dalam pengamanan pemilu," kata dia.

Dia menegaskan bahwa polisi harus mulai bergerak untuk mengamankan pemilu mulai dari distribusi kotak suara, surat suara sampai saat pencoblosan dan penghitungan. "Amankan surat suara, dan kotak suara. Polisi harus melakukan pengawalan logistik, bantu full," tegas dia.

Namun demikian, kapolda juga meminta jajaran kepolisian untuk tetap menjaga kesehatan. Pasalnya proses pemilu cukup panjang sehingga membutuhkan stamina yang tinggi. Jika ada polisi yang tidak sehat dikhawatirkan justru akan mengganggu proses pengamanan. 

Dijelaskan pengecekan ini dilakukan kapolda di seluruh kabupaten atau kota di Jawa Tengah. Dimulai Kabupaten Ungaran, Salatiga, Boyolali, Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo dan Kebumen. 

Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono mengatakan untuk mengamankan Pemilu 9 April 2014, Polres Magelang menyiapkan pasukan bela diri. Pasukan berkekuatan 460 personel ini memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai kerawanan pemilu.

Pasukan bela diri ini akan ditempatkan di Mako Polres dan 21 polsek yang ada di Kabupaten Magelang.
Mereka siap dikerahkan ke lokasi-lokasi yang dinilai rawan konflik. "Pasukan ini untuk membantu pengamanan pemilu agar bisa berlangsung aman dan damai," kata AKBP Murbani Budi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »