Kapolda Jawa
Tengah Irjen Dwi Priyatno menegaskan bahwa seluruh anggota polisi harus
netral selama pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014. Anggota
Bayangkara bahkan dilarang keras mengarahkan anggota keluarganya untuk
memilih partai tertentu.
"Polisi dan tentara adalah PNS sehingga
tidak boleh mempengaruhi orang lain untuk memilih caleg atau partai
tertentu. Meski anak dan istri tetap tidak boleh. Polisi harus netral,"
tegas Kapolda Jawa Tengah Irjen Dwi Priyatno saat mengecek kesiapan
personel dan peralatan pengamanan pemilu di Mapolres Magelang, Rabu
(26/2).
Dalam kesempatan ini, kapolda mengecek berbagai
peralamatan pengamanan pemilu seperti kendaraan, dalmas, alat
komunikasi, tameng, alat deteksi, dokumentasi dan lainnya.
Kapolda
juga menyempatkan diri memeriksa peralatan penjinak bom milik tim
jihandak. Tim jihandak ini menjadi kelebihan Polres Magelang dibanding
daerah lain.
Irjen Dwi Priyatno menegaskan bahwa netralitas
anggota polisi dan tentara merupakan kunci utama keamanan pemilu. Ia
yakin jika aparat bisa bertindak netral maka Pemilu di Jawa Tengah akan
berlangsung damai, aman dan lancar.
"Pengecekan ini bertujuan
untuk mengecek sejauhmana kesiapan anggota kita. Kalau ada yang kurang
baik akan segera diperbaiki. Mobil yang tidak bisa distater juga akan
diperbaiki agar maksimal dalam pengamanan pemilu," kata dia.
Dia
menegaskan bahwa polisi harus mulai bergerak untuk mengamankan pemilu
mulai dari distribusi kotak suara, surat suara sampai saat pencoblosan
dan penghitungan. "Amankan surat suara, dan kotak suara. Polisi harus
melakukan pengawalan logistik, bantu full," tegas dia.
Namun
demikian, kapolda juga meminta jajaran kepolisian untuk tetap menjaga
kesehatan. Pasalnya proses pemilu cukup panjang sehingga membutuhkan
stamina yang tinggi. Jika ada polisi yang tidak sehat dikhawatirkan
justru akan mengganggu proses pengamanan.
Dijelaskan pengecekan
ini dilakukan kapolda di seluruh kabupaten atau kota di Jawa Tengah.
Dimulai Kabupaten Ungaran, Salatiga, Boyolali, Solo, Wonogiri,
Sukoharjo, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo dan
Kebumen.
Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono mengatakan
untuk mengamankan Pemilu 9 April 2014, Polres Magelang menyiapkan
pasukan bela diri. Pasukan berkekuatan 460 personel ini memiliki
kemampuan untuk mengatasi berbagai kerawanan pemilu.
Pasukan bela diri ini akan ditempatkan di Mako Polres dan 21 polsek yang ada di Kabupaten Magelang.
Mereka
siap dikerahkan ke lokasi-lokasi yang dinilai rawan konflik. "Pasukan
ini untuk membantu pengamanan pemilu agar bisa berlangsung aman dan
damai," kata AKBP Murbani Budi.