Masing-masing rumah adalah milik Sujadi (56), Dali (50), Sirep (62), Sainem (60), Mistinah (50), serta Mariyam (70). Selain itu, Musola Ibnu Hajar dan TPQ juga tidak luput dari amukan material debu vulkanik bercampur air dari puncak Gunung Kelud tersebut.
Beruntung saat lahar dingin menyerang, TPQ sedang kosong. Karena belajar mengaji bagi anak-anak desa baru dilakukan selepas magrib. Hingga pagi ini warga masih melakukan pembersihan sisa-sisa bencana. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa meski rumah kami porak-poranda," kata Sujadi, salah satu korban.