Maraknya kegiatan penambangan di Kaliworo, Klaten, Jawa Tengah berimbas pada rusaknya jalur evakuasi di lereng Gunung Merapi.
Kerusakan di jalan tersebut bisa mengakibatkan tersendatnya proses evakuasi warga saat terjadinya bencana erupsi Merapi.
Pantauan di wilayah Kecamatan Manisrenggo, saat ini kondisi jalan raya sudah seperti kubangan. Di beberapa titik kerap terjadi kemacetan, sebab banyaknya kendaraan yang melintasi jalan utama evakuasi Merapi ini.
Kendaraan yang melintas, baik truk pengangkut pasir, mobil dan sepeda motor harus ekstra hati-hati. Mereka harus mau mengantri saat melintas jika tidak ingin terperosok di beberapa titik kubangan di ruas jalan itu.
Camat Manisrenggo, Wahyudi mengatakan, jika di jalur evakuasi ini kondisinya sudah parah dan telah berdampak ke perekonomian warga yang mulai terganggu.
"Truk - truk angkutan galian galian c yang melintas di jalur evakuasi gunung Merapi di Kecamatan Manisrenggo merusakkan jalan dan kondisinya sudah sangat rusak parah, dan beribas ke perekenomian warga setelah erupsi yang kini jadi terputus," ucapnya.
Dikatakan Wahyudi, kondisi jalur evakuasi ini mengalami kerusakan hampir dua tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah truk-truk pengangkut material dari penambangan Kaliworo di kawasan puncak Merapi, yang setiap harinya melintasi ruas jalan utama ini.
"Jumlahnya mencapai ratusan, rata-rata truk pengangkut galian c (pasir batu) itu melebihi tonase, sehingga ruas jalan yang menjadi jalur evakuasi tidak kuat menahan beban truk tersebut," jelas Wahyudi.
Pihaknya, lanjut Wahyudi, sudah melaporkan hal itu ke pemerintah kabupaten melalui BPBD Kabupaten Klaten, mendesak supaya jalur evakuasi yang rusak parah sepanjang 35 Kilometer, yang menjadi penghubung desa-desa di wilayah Kecamatan Kemalang menuju Manisrenggo tersebut segera diperbaiki.
Kerusakan di jalan tersebut bisa mengakibatkan tersendatnya proses evakuasi warga saat terjadinya bencana erupsi Merapi.
Pantauan di wilayah Kecamatan Manisrenggo, saat ini kondisi jalan raya sudah seperti kubangan. Di beberapa titik kerap terjadi kemacetan, sebab banyaknya kendaraan yang melintasi jalan utama evakuasi Merapi ini.
Kendaraan yang melintas, baik truk pengangkut pasir, mobil dan sepeda motor harus ekstra hati-hati. Mereka harus mau mengantri saat melintas jika tidak ingin terperosok di beberapa titik kubangan di ruas jalan itu.
Camat Manisrenggo, Wahyudi mengatakan, jika di jalur evakuasi ini kondisinya sudah parah dan telah berdampak ke perekonomian warga yang mulai terganggu.
"Truk - truk angkutan galian galian c yang melintas di jalur evakuasi gunung Merapi di Kecamatan Manisrenggo merusakkan jalan dan kondisinya sudah sangat rusak parah, dan beribas ke perekenomian warga setelah erupsi yang kini jadi terputus," ucapnya.
Dikatakan Wahyudi, kondisi jalur evakuasi ini mengalami kerusakan hampir dua tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah truk-truk pengangkut material dari penambangan Kaliworo di kawasan puncak Merapi, yang setiap harinya melintasi ruas jalan utama ini.
"Jumlahnya mencapai ratusan, rata-rata truk pengangkut galian c (pasir batu) itu melebihi tonase, sehingga ruas jalan yang menjadi jalur evakuasi tidak kuat menahan beban truk tersebut," jelas Wahyudi.
Pihaknya, lanjut Wahyudi, sudah melaporkan hal itu ke pemerintah kabupaten melalui BPBD Kabupaten Klaten, mendesak supaya jalur evakuasi yang rusak parah sepanjang 35 Kilometer, yang menjadi penghubung desa-desa di wilayah Kecamatan Kemalang menuju Manisrenggo tersebut segera diperbaiki.