Terminal Liar di Bandung Bikin Kemacetan

11:32
 


Keberadaan terminal liar salah satu masalah perkotaan yang hingga kini belum ditangani. Tidak adanya tindakan tegas seolah membuat para sopir angkutan umum terlena, memanfaatkan jalan umum menjadi tempat ngetem. Masyarakat pun terkena imbas macet akibat keberadaan terminal liar.

Pantauan detikcom, sejumlah terminal liar dibiarkan begitu saja. Para sopir angkutan umum seenaknya berderet memarkirkan kendaraan di jalanan.

Seperti terminal bayangan di perempatan Jalan LRE Martadinata-Jalan Merdeka. Tepat berada di seberang RS Sariningsih Bandung, angkot jurusan Kalapa-Dago kerap ngetem untuk mencari penumpang. Tidak hanya satu armada saja, namun bisa berderet hingga lima mobil. Saat lampu hijau menyala, mereka tetap diam jika penumpang belum penuh, sehingga pengguna kendaraan pribadi terhambat dan harus menggunakan lajur lainnya.

Keberadaan Pos Polisi yang berada di perempatan tersebut pun seolah tak berfungsi karena para sopir angkot ini leluasa membuat terminal bayangan di kawasan tersebut.

Selain di perempatan LRE Martadinata-Merdeka. Terminal bayangan juga terlihat di Jalan Kiaracondong, tepatnya di bawah fly over Kiaracondong, Cicaheum, Jalan Soekarno Hatta dan lainnya.

Salah satu warga Sukamiskin, Irfan (23) mengaku cukup terganggu, apalagi di Jalan Riau itu daerah ramai. "Apalagi kalau di jam-jam pulang kerja, itu semakin membuat macet," ujarnya.

Warga lainnya, Dian (21) juga merasakan kemacetan akibat terminal liar tersebut. Apalagi di dekat rumahnya, yakni di Jalan Kiaracondong, kemacetan kerap terjadi akibat adanya terminal bayangan.

"Apalagi kalau bubaran pabrik, itu bisa panjang sekali, sampai ke dekat perlintasan kereta. Jadi biasanya kalau sore itu kendaran pribadi langsung lewat fly over. Kalau lewat bawah macet," ungkapnya.

Dua periode Wali Kota Bandung sebelumnya, belum berhasil menuntaskan masalah terminal liar ini. Warga berharap kepemimpinan Ridwan Kamil bisa lebih tegas menangani terminal bayangan ini.

"Aparat juga harus tegas, bukan malah jadi kesempatan buat pungutan liar juga. Pemkot harus lebih tegas soal sanksi juga," ujar Fisri (28), warga Cilengkrang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »