25 Mobil dan 10 Motor Ditilang Karena Parkir Sembarangan di Jaksel

21:02


Jakarta - Upaya penertiban parkir liar yang kerap kali dilakukan Pemprov DKI Jakata rupanya tidak juga menimbulkan efek jera. Seperti yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan, yang masih banyak ditemukan kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya. Untuk mengatasi hal itu Sudin Perhubungan setempat terpaksa melakukan tindakan tegas. Hasilnya, sebanyak 25 mobil dan 10 sepeda motor diberi sanksi cabut pentil dan tilang.

"Hari ini kita lakukan operasi di Jalan Buncit Raya, Pangeran Antasari, TB Simatupang, dan Cilandak KKO. Karena masih banyak pelanggaran angkutan umum dan kendaraan warga yang terparkir di tempat bukan seharusnya," ujar AB Nahor, Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Kamis (3/4).

Dari penertiban tersebut, kata Nahor, didapati kendaraan roda dua dan roda empat yang melanggar. Tindakan tegas langsung dilakukan oleh aparat. "Kan sudah selalu dilakukan sosialisasi sebelumnya, tapi ini masih melanggar. Terpaksa ada 10 unit motor dan 5 unit mobil yang kita cabut pentilnya," terang Nahor.

Bukan hanya kendaraan pribadi, lanjut Nahor, taksi-taksi yang mangkal bukan pada tempatnya juga langsung diberikan tindakan sanksi tilang. “Seperti yang didepan Trakindo dan di TB Simatupang sebelum Cilandak Town Square taksi banyak yang parkir di pinggir jalan, langsung kita tilang sebanyak 20 unit taksi,” tuturnya.

Nantinya, sambung Nahor, para pemilik yang ingin dikembalikan pentilnya harus melakukan proses tilang di Satlantas Polres Jakarta Selatan. Hal ini agar memberikan efek jera kepada para pelanggar, terutama yang memarkir kendaraannya di fasilitas umum seperti di atas trotoar. "Masa untuk pejalan kaki malah dibuat parkir. Makanya langsung dicabut dan bisa diproses ke kepolisian," tegasnya.

Dalam operasi yang dilakukan hari ini, tambah Nahor, bukan hanya kendaraan yang parkir sembarangan ditindak namun juga angkutan umum yang melanggar. mulai dari yang tidak bawa surat hingga awak angkutan yang tidak memakai seragam. "Masih banyak, makanya kita terus tertibkan. Agar tertib aturan itu menjadi sebuah budaya, bukan hanya kalau ada petugas," tandasnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »