Selain itu, pelaku juga membawa kabur sepeda motor Honda Beat Nopol L 6986 D milik korban di Jalan Lumajang-Probolinggo, Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso, Senin (7/4/2014) malam.
Informasi yang berhasil dihimpun dari keluarga dan petugas, Selasa(8/4/2014), korban saat itu sedang perjalanan dari Surabaya ke Lumajang untuk menemui anak istrinya di Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto. Diduga, korban dibuntuti dua pelaku yang berboncengan saat masuk Lumajang.
Ketika korban melintas di jalan turunan di Desa Tegal Bangsri dengan sepi pengguna lalu lintas Lumajang-Jember, disapa dan langsung dibacok di bagian punggung kiri, hingga terjatuh dan pingsan.
Korban yang tergeletak di pinggir jalan, ditemukan pengendara motor dan dilaporkan ke polisi. Korban yang masih bernyawa itu sempat dilarikan ke Puskesmas Ranuyoso. Menyusul kondisinya yang kritis dengan luka bacok cukup serius, korban dirujuk ke UGD RSUD Dr. Haryoto.
Sayangnya, korban akhirnya menghembuskan nyawanya dalam perjalanan ke RS pemkab Lumajang itu. Korban meninggal dunia disebabkan gagal nafas dan bacokan di dibagian punggung kiri yang menyebabkan pendarahan hebat akibat paru kiri robek.
Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus kejahatan jalanan dengan kekerasan. "Kita akan selidiki dan serius untuk mengungkap," ujarnya.
Sebelum ada aksi pembegalan yang menewaskan Guntur Afandi, sebelumnya juga pernah terjadi aksi perampasan motor dengan pembacokan di perbatasan kecamatan Ranuyoso dan Klakah. "Kita serius untuk perangi kejahatan," terang Singgamata.
Keluarga Guntur sangat berharap aparat kepolisian mengungkap kasus perampasan motor dan pembunuhan korban. Hal ini, agar aksi kejahatan serupa tidak menimpa warga lainya. "Saya harap pak polisi bisa mengungkap dan menghukum pelakunya seberat-beratnya," ujar Asmat, pak dhe korban.