Jakarta - Aksi kejahatan tebar paku hingga kini masih marak di wilayah Jakarta
Pusat. Bahkan, kawasan Istana Negara merupakan kawasan paling rawan
penyebaran ranjau paku.
Selain kawasan Istana Negara, keberadaan ranjau paku juga banyak
ditemukan di kawasan Karet Bivak dan Roxy. Untuk itu, Suku Dinas
Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Pusat berencana mengusulkan mobil khusus
pembersih ranjau paku ke Dinas Perhubungan.
"Alat
pembersih paku kita memang masih minim. Bentuknya seperti cangkul ada
magnetnya," kata Kepala Sudinhub Jakarta Pusat, Syamsuddin kepada wartawan, Kamis (10/4).
Syamsuddin mengatakan,
jumlah alat pembersih paku yang dimiliki jajarannya saat ini baru tiga
unit. Dua dari tiga alat itu digunakan secara manual, sedangkan satu
sisanya ditempel di mobil. "Alat itu dibuat atas inisiatif pejabat
sebelumnya sebagai pembersih ranjau paku di jalan. Semua masih manual,"
ujarnya.
Sejauh ini, kata Syamsuddin, personelnya masih
berkonsentrasi membersihkan ranjau paku di jalan dengan alat pembersih
paku seadanya. "Untuk sementara kita pakai manual dulu. Kalau memang
makin serius dan pelaku sudah mengarah ke tindak kriminal, kita usulkan
mobil khusus ranjau paku," ujarnya.
Untuk menangani masalah
ranjau paku ini, lanjut Syamsudin, pihaknya juga akan berkoordinasi
dengan pihak kepolisian. Terlebih, penanganan kejahatan ini bukan hanya
menjadi tanggung jawab Sudin Perhubungan.
"Karena untuk
layanan publik, siapa pun bisa bertindak memberantas kejahatan ranjau
paku. Jadi tupoksinya bukan hanya di kami," terangnya.
Selain
kepolisian, koordinasi terkait penanggulangan ranjau paku di jalan juga
akan dilakukan bersama jajaran Satpol PP. Melalui cara demikian,
penindakan aksi kejahatan seperti ini diharapkan bisa berjalan optimal.
"Biasanya
kalau dari titik ranjau paku, di radius lima meter ada tukang tambal
ban. Di dekat Istana sekarang juga sudah banyak. Kalau dikumpulin, tiap
pagi bisa sampai satu kilogram," ungkapnya.