NTMC, Jakarta - Maraknya pelecehan seksual yang melibatkan anak - anak dibawah umur mengingatkan kita betapa pentingnnya memberikan pemahaman dan sex education, kepada anak-anak.
Menanggapi hal serupa para tokoh pendidikan memberikan pandangan perlunya memberikan pembelajaran terhadap anak agar dapat memahami perlunya mewaspadai kebutuhan akan mentalitas psikologi anak didalam menanggapi persoalan yang saat ini sedang berkembang.
Hal serupa yang dipaparkan oleh pakar pendidikan Prof DR. Arief Rachman, M.Pd. Saat mengikuti acara sebagai nara sumber Budi Pekerti 'OK' Kekerasan Pada Anak "No' di Hotel BorobudurJakarta, Kamis, 29/5/14. Dalam acara yang digagas oleh Irjen Pol Drs. Puji Hartanto, MM. yang kini menjabat sebagai Kakorlantas Polri.
Didalam paparan yang disampaikan Arif Rachman beliau menyampaikan "Yang pertama adalah pelecehan seksual, itu dituntut sampai pengadilan, pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," ujar Arief.
Yang kedua, lanjut Arief, adalah masalah kelalaian dari guru pada pelajaran tersebut. Guru tersebut harus dituntut dan dimintai pertanggungjawaban.
"Lalu yang ketiga adalah manajemen sekolah, bertanggung jawab. Yang keempat, pengawasan pemerintah juga harus dilihat, peneliti, dan pengawas.
Turut hadir pula pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengatakan ada beberapa hal yang harus diajarkan orangtua kepada anak, agar bisa menjaga dirinya dari ancaman kekerasan seksual.
1. Edukasi seksual sejak dini
Selama ini, obrolan seputar seksual dianggap tabu untuk anak-anak. Namun, Seto mengatakan, edukasi seksual seharusnya dilakukan sejak dini."Edukasi seksual sebaiknya diberikan untuk anak di atas lima tahun," sarannya.
Namun, aturlah penggunaaan kata-kata dan cara menyampaikannya dengan cara yang bisa diterima dan diingat oleh anak.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu kunci utama untuk meningkatkan keharmonisan keluarga, dengan membangun suasana yang hangat dan nyaman, supaya anak-anak akan merasa aman dan bebas bicara.
3. Jadilah sahabat anak
Orangtua harus bisa menjadi sahabat anak. Dengan demikian, anak merasa bebas bercerita apa saja dan kapan saja pada Anda. Memiliki orangtua yang akrab dan terbuka, anak akan merasa memiliki teman terbaik yang bisa membuat mereka tidak merasa sendiri.
"Biasakan setiap hari untuk bertanya bagaimana aktivitas harian dan bagaimana perasaan mereka hari itu," katanya.