Jakarta - Direktorat
Lalu Lintas Polda Metro Jaya memprediksi akan ada penambahan kemacetan
di Jalan Sudirman-Thamrin selama pembangunan proyek Mass Rapid Transit
(MRT).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan kemacetan akibat pembangunan MRT diperkirakan mencapai 15 persen.
"Dengan bertambahnya kemacetan sekitar 15 persen, otomatis berdampak pada jam kemacetan yang bertambah lama, karena di beberapa ruas jalan memang terjadi penyempitan," ujar Rikwanto, Senin 12 Mei 2014.
Rikwanto menjelaskan, polisi sudah berkoodinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perhubungan mengenai hal tersebut. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat untuk membuatkan jalur alternatif yang ditujukan untuk mengurangi kepadatan. Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah memetakan lokasi-lokasi yang diduga menjadi simpul-simpul kepadatan.
Titik macet
Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, menambahkan, beberapa perwakilannya sudah melakukan pertemuan dengan MRT untuk membahas lokasi yang berpotensi mengakibatkan kemacetan akibat pembangunan itu.
Dari hasil analisisnya, lokasi yang kebanyakan terjadi penyempitan itu merupakan tempat yang nantinya akan dijadikan stasiun transportasi massal tersebut.
Untuk menanggulangi hal itu, Ditlantas Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus untuk urai kemacetan. Satgas tersebut terdiri dari 20 personel yang dibagi dua tim yaitu saat jam sibuk dipagi dan sore hari.
Menurutnya, selama pembangunan MRT ada beberapa jalan yang berubah seperti dari lima menjadi tiga jalur. "Seperti di Thamrin dua jalur ditutup untuk pembangunan stasiun," kata dia.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan kemacetan akibat pembangunan MRT diperkirakan mencapai 15 persen.
"Dengan bertambahnya kemacetan sekitar 15 persen, otomatis berdampak pada jam kemacetan yang bertambah lama, karena di beberapa ruas jalan memang terjadi penyempitan," ujar Rikwanto, Senin 12 Mei 2014.
Rikwanto menjelaskan, polisi sudah berkoodinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perhubungan mengenai hal tersebut. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat untuk membuatkan jalur alternatif yang ditujukan untuk mengurangi kepadatan. Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah memetakan lokasi-lokasi yang diduga menjadi simpul-simpul kepadatan.
Titik macet
Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, menambahkan, beberapa perwakilannya sudah melakukan pertemuan dengan MRT untuk membahas lokasi yang berpotensi mengakibatkan kemacetan akibat pembangunan itu.
Dari hasil analisisnya, lokasi yang kebanyakan terjadi penyempitan itu merupakan tempat yang nantinya akan dijadikan stasiun transportasi massal tersebut.
Untuk menanggulangi hal itu, Ditlantas Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus untuk urai kemacetan. Satgas tersebut terdiri dari 20 personel yang dibagi dua tim yaitu saat jam sibuk dipagi dan sore hari.
Menurutnya, selama pembangunan MRT ada beberapa jalan yang berubah seperti dari lima menjadi tiga jalur. "Seperti di Thamrin dua jalur ditutup untuk pembangunan stasiun," kata dia.