Sekitar 5.000 buruh dari kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur
melakukan longmarch menuju pusat kota Jakarta, dalam rangka memperingati
Hari Buruh Internasional atau Mayday, Kamis (01/05).
Dari pantauan pagi ini, ribuan buruh yang berasal dari berbagai elemen organisasi buruh itu telah bergerak dengan menggunakan kendaraan atau bus-bus yang telah disiapkan, untuk selanjutnya menuju ke titik aksi yang ada di Kota Jakarta.
Mereka terutama akan menuju ke kawasan Monas, Gelora Bung Karno dan Istana, yang menjadi titik perayaan Mayday.
Pada tahun ini mereka tidak akan menggelar aksi di kawasan industri Polugadung, tetapi akan langsung berkumpul di pusat kota Jakarta bersama dengan puluhan ribu buruh lainnya untuk merayakan Hari Buruh.
Hal itu karena mereka mengaku sudah cukup senang dengan telah ditetapkannya 1 Mei sebagai hari libur nasional. Sehingga mereka juga tidak akan melakukan sweeping ke pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri dan akan bergabung dengan puluhan ribu buruh lainnya di Jakarta.
Dalam aksinya, para buruh antara lain masih akan menuntut penghapusan sistem kerja outsourcing dan sistem kerja kontrak, serta merevisi 60 item KHL menjadi 84 item KHL.
Dari pantauan pagi ini, ribuan buruh yang berasal dari berbagai elemen organisasi buruh itu telah bergerak dengan menggunakan kendaraan atau bus-bus yang telah disiapkan, untuk selanjutnya menuju ke titik aksi yang ada di Kota Jakarta.
Mereka terutama akan menuju ke kawasan Monas, Gelora Bung Karno dan Istana, yang menjadi titik perayaan Mayday.
Pada tahun ini mereka tidak akan menggelar aksi di kawasan industri Polugadung, tetapi akan langsung berkumpul di pusat kota Jakarta bersama dengan puluhan ribu buruh lainnya untuk merayakan Hari Buruh.
Hal itu karena mereka mengaku sudah cukup senang dengan telah ditetapkannya 1 Mei sebagai hari libur nasional. Sehingga mereka juga tidak akan melakukan sweeping ke pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri dan akan bergabung dengan puluhan ribu buruh lainnya di Jakarta.
Dalam aksinya, para buruh antara lain masih akan menuntut penghapusan sistem kerja outsourcing dan sistem kerja kontrak, serta merevisi 60 item KHL menjadi 84 item KHL.