Menurut Edison, masalah infrastruktur dan sarana serta prasarana maupun ketertiban lalu lintas merupakan urat nadi dalam kehidupan sehingga sangat mempengaruhi sikap dan perilaku masyakatnya. “Infrastruktur jalan adalah urat nadi kehidupan sebuah kota atau daerah, maka harus tetap dirawat dan dikelola dengan baik,” katanya. Selain itu, lalu lintas dan angkutan jalan juga merupakan sarana utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat pembangunan, tambahnya.
Sebab, dia melanjutkan, jika urat nadi itu tidak mengalir dengan lancar, maka dapat dipastikan kota atau daerah maupun masyarakatnya akan menjadi sakit. Tentu sikap dan perilaku masyarakat yang sedang sakit sangat potensi memicu terjadinya konflik baik itu antar masyarakat maupun dengan pemerintah.
ITW menilai, potensi konflik itu sudah tumbuh dan berkembang di Jakarta dan sejumlah kota besar khususnya yang kondisi lalu lintasnya setiap hari diwarnai kemacetan dan kesemrautan. “Kondisi ini akan semakin mencemaskan, jika pemerintah tidak segera melakukan perbaikan untuk mewujudkan
keamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas yang menjadi urat nadi kehidupan bagi masyarakat,"kata Edison mengingatkan.
Edison menambahkan, infrastruktur yang buruk adalah potret ketidak berdayaan pemerintah melaksanakan amanat yang telah dipercayakan rakyat kepada pemerintah. Rakyat memberikan kepercayaan kepada pemerintah untuk mewujudkan Keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) Lalu lintas, tetapi tidak laksanakan. Nah, itulah yang potensi memicu kemarahan rakyat. Karena merasa dibiarkan berjibaku setiap hari melawan kemacetan dan kesemrautan di jalan raya.
Untuk itu, pihaknya berharap, pemerintah segera menuntaskan persoalan infrastruktur jalan dan berbagai masalah lainnya termasuk upaya meningkatkan kesadaran masyarakat soal tertib berlalu lintas. "Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka pemerintah sedang berternak konflik," katanya.
Dia mengakui, secara kasat mata memang belum terlihat terjadinya perlawanan dari masyarakat. Tetapi, Edison mengingatkan, apabila kualitas pelayanan pemerintah tidak menunjukkan adanya perbaikan bahkan terkesan membiarkan berlarut-larut , maka ternak konflik akan beranak pinak yang bisa kapan saja meledak menjadi sebuah perlawanan dari masyarakat.
" Kalau masalah infrastruktur, kemacetan, kecelakaan apalagi membuat orang cacat bahkan korban jiwa tidak segera ditangani secara serius, kondisi itu sangat potensi memicu kemarahan rakyat, , konflik bisa terjadi kapan saja tinggal menunggu waktu," ujar Edison.