Bengkulu - Nasib tragis dialami salah seorang personil Polri dari Polres Mukomuko, Bengkulu. Brigadir Polisi
Jalius Sinura,. ia tewas dihakimi massa beberapa waktu lalu, malam
sekitar pukul 23.00 WIB. Menurut informasi, Jalius tewas dihakimi massa
di Dusun 19 SP-9, Desa Tanjung Mulia ketika berkunjung ke rumah temannya
di desa itu. Tewasnya anggota personel kepolisian ini mengakibatkan
suasana di desa itu cukup memanas dan berujung kepada tindak pidana
kejahatan.
Hasil konfirmasi
SKM BUSER kepada salah seorang anggota Polres Mukomuko didapat
keterangan, motif terjadinya pembunuhan terhadap Jalius Sinura belum
diketahui secara detail, sebab masih dalam proses pengusutan. Namun
Jalius sudah pasti tewas karena dikeroyok massa, dimana jasad korban
saat diotopsi petugas medis di RSU Mukomuko ditemukan sejumlah luka pada
bagian kepala, leher, tangan, kaki dan bagian lainnya, sehingga
nyawanya tak lagi tertolong saat dijemput dari tempat kejadian. Di
tengah perjalanan menuju rumah sakit, korban telah tewas.
Hingga
kini, penyelidikan terkait kasus ini masih terus dilakukan oleh Polres
Mukomuko. Sejumlah tersangka yang dianggap sebagai pelaku pembunuhan
telah diamankan di rumah tahanan Polres Mukomuko. Dengan tewasnya Jalius
Sinura, maka memperpanjang daftar nama anggota kepolisian yang tewas
dihakimi massa.
Sebelumnya, ada lima
anggota kepolisian di Indonesia yang tewas dihakimi massa. Di antaranya
adalah Kapolsek Dolok Pardamean Polres Simalungun AKP Andar Siahaan saat
menggerebek kawasan perjudian di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Dolok
Pardamean, Simalungun, Sumut Rabu (27/3) malam, yang tewas dikeroyok
massa dengan modus saat akan menangkap penjudi dan berakhir naas,
kapolsek malah tewas dalam penggerebekan tersebut.
Kemudian
Briptu Ade Suharto Sindo (28), anggota Polsek Kapetakan, Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat juga jadi korban amukan warga hingga tewas saat
berusaha mengamankan pencuri sepeda motor di Desa Grogol Petakan,
Cirebon. Selanjutnya Briptu Dedi Hendra (21) Poso, Sulawesi Tengah,
tewas di jalan karena dihakimi warga saat berpapasan dengan masyarakat
yang sedang mengantar jenazah Ustadz Ryan ke pemakaman Islam Lawanga
Poso Kota pada awal 2006 lalu.
Lalu ada nama Brigadir Rikardo
Sitorus dan Brigadir Kristian Marko, keduanya anggota Polda Sumatera
Utara pada akhir Februari 2012, tewas setelah dianiaya dan dibakar massa
di Desa Laubekre Kutalimbaru, Deli Serdang Sumut. Kedua polisi tersebut
diserang massa ketika hendak menangkap bandar Toto Gelap berinisial K
di Laubekre. Mirisnya kedua orang tersebut setelah dianiaya dimasukkan
ke dalam mobil dan dibakar hingga tewas di dalam mobil tersebut.
Terakhir Brigadir Rusdiansyah (35), anggota Poltabes Banjarmasih,
Kalimantan Selatan, tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuh setelah
dikeroyok puluhan warga di Desa Tatah Pamangkih Tengah, Kecamatan Tatah
Makmur, Kabupaten Banjar pada Oktober 2011 silam.