Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih berupaya mengidentifikasi 15 jenazah penumpang korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
"Lima belas jenazah telah selesai diperiksa terkait post mortem, kini menunggu pendalaman data untuk rekonsiliasi kembali," kata Kadivhumas Polri Irjen Ronny F. Sompie melalui pesan singkat, di Jakarta, Kamis (8/1)
Menurut Kadivhumas, hingga hari ke-12 pascaterjadinya peristiwa nahas itu, data terakhir jenazah yang diterima RS Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya yakni sebanyak 39 jenazah.
Dari 39 jenazah itu, 24 jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan telah diserahkan kepada pihak keluarga. "Dua puluh empat jenazah itu terdiri atas 11 perempuan dan 13 laki-laki," Sementara 15 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Tim DVI telah lengkap mengumpulkan 162 data ante mortem dari pihak keluarga korban. Sementara untuk data sampel DNA baru terkumpul sebanyak 146 sampel DNA. "Masih kurang 16 sampel dari total 162 sampel DNA," kata Irjen Pol Ronny.
Hingga Kamis (8/1) pagi, satu jenazah akan diberangkatkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah menuju Surabaya.
Satu jenazah penumpang AirAsia dewasa berjenis kelamin laki-laki itu tiba di RSUD Saltan Imanuddin pada Rabu (7/1) sekitar pukul 17.00 WIB.
Setelah diidentifikasi awal dan dikemas, jenazah dimasukkan ke lemari pendingin agar pembusukan tidak bertambah parah.
Jenazah ini adalah jenazah keempat puluh yang berhasil dievakuasi. Seluruh jenazah harus diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
Pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) lalu setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura. Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat.