NTMCPOLRI.INFO - Senin, 19 Januari 2015 pukul 7.00 Wib di halaman Mapolres Bantul dilaksanakan Upacara Bendera Bulanan. Bertindak selaku Irup Kapolres Bantul AKBP Surawan, SIK, Perwira Upacara Kapolsek Kretek Kompol Maryadi dan Komandan Upacara ipda Nurgiyanto.
Peserta Upacara adalah Personil Polres Bantul beserta jajaranya dan PNS. Petugas upacara adalah dari personil Polsek Kretek dan Sanden.
Amanat Waka Polri tertulis yang dibacakan oleh Kapolres Bantul menyampaikan atas limpahan Rahmat dan karunia-Nya, kita sekalian masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk mengikuti upacara bendera bulanan, tanggal 19 Januari 2015, dalam keadaan tertib dan khidmat.
Saya ingin mengingatkan, bahwa upacara bendera yang kita laksanakan saat ini, jangan dianggap sebagai kegiatan rutin, namun harus dimaknai sebagai momentum untuk melatih tanggung jawab, memupuk jiwa patriotik, menanamkan kembali nilai-nilai dan semangat nasionalisme pada setiap individu anggota dan PNS Polri. Hal ini penting untuk membangun karakter dan jati diri polri, serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi peningkatan semangat pengabdian kita yang dilandasi oleh Tribrata dan Catur Prasetya. Selain itu, kesempatan ini juga akan saya gunakan untuk menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan situasi yang kita hadapi saat ini termasuk menyamakan persepsi dan sikap kita demi kepentingan institusi, masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai.
Baru saja kita meninggalkan tahun 2014 yang merupakan tahun politik dan sampai sekarang masih dirasakan dampak dan dinamikanya. Selaku pimpinan polri, saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan atas kinerja seluruh jajaran polri di tahun 2014 yang secara umum berjalan dengan baik.
Memasuki tahun 2015, saya mengingatkan seluruh jajaran polri untuk meningkatkan semangat, motivasi, dedikasi, daya juang serta komitmen kita dalam meningkatkan kinerja polri sesuai dengan ritme kerja pemerintah yang menuntut kerja ekstra.
Kedepan, kita masih menghadapi berbagai tantangan yang cukup berat sebagai dampak dari perubahan sosial masyarakat yang dinamis, kondisi ekonomi yang belum stabil dan dinamika politik. Disamping itu, polri harus siap mengamankan 204 (dua ratus empat) pilkada yang dilaksanakan secara serentak dan juga dampak pemberlakuan masyarakat ekonomi asean pada akhir tahun 2015.
Dibidang keamanan, polri masih menghadap, sejumlah kamtibmas yang harus diantisipasi, diantaranya:
a. Kejahatan konvensional, dengan prioritas premanisme dan kejahatan yang meresahkan masyarakat, termasuk kejahatan dengan senjata api;
b. Kejahatan transnasional, dengan prioritas terrorisme dan radikalisme, narkotika, trafficking in person dan cyber crime;
c. Kejahatan terhadap kekayaan negara dengan prioritas tindak pidana korupsi, illegal logging, illegal fishing dan illegal mining;
d. Kejahatan yang berimplikasi kontinjensi dengan prioritas konflik sosial, intoleransi dan unjuk rasa anarkis.
Disamping itu, saya minta perhatian khusus untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari aksi-aksi radikal / anarkhis, baik yang berdalih agama maupun masalah sosial lainnya. Oleh karena itu saya minta seluruh jajaran polri menyiapkan diri dan bertindak lebih proaktif dalam menghadapi tantangan tugas guna meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Dalam rangka merealisasikan hal tersebut, salah satu langkah yang harus dilakukan polri adalah melaksanakan 8 (delapan) program quick wins yang telah dicanangkan oleh pemerintah, dan ditindaklanjuti dengan rencana aksi, baik di bidang pembinaan maupun operasional. Adapun program tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti pancasila;
2. Perburuan dan penangkapan terhadap gembong terroris Santoso dan jejaring terrorisme;
3. Aksi nasional pembersihan preman dan premanisme;
4. Pembentukan dan pengeffektifan satgas ops polr! kontra radikal dan deradikalisasi (khusus isis);
5. Pemberlakuan rekrutmen terbuka untuk jabatan dl lingkungan polri (polres, polda & mabes polri);
6. Polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial dl ruang publik;
7. Pembentukan tim internal anti korupsi;
8. Crash program pelayanan masyarakat : pelayanan bersih dari percaloan.
Saat ini polri sedang menghadapi cobaah yang cukup berat terkait dengan proses suksesi pucuk pimpinan polri. Saya yakin, saudara sudah mengetahui melalui pemberitaan setiap harinya dari berbagai media massa. Implikas! proses suksesi tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung bisa menggoyahkan sendi-sendi organisasi, diantaranya berpotensi menimbulkan perpecahan dl kaungan internal polri. Kondisi ini dapat mereduksi kepercayaan masyarakat yang selama ini telah kita bangun dengan susah payah.
Oleh karena itu, saya selaku Wakapolri yang diberikan mandat untuk melaksanakan tugas, wewenanq dan tanggung jawab Kapolri, memerintahkan kepada seluruh jajaran polri, untuk:
Pertama: kita harus bijak dalam menyikapi permasalahan dl tubuh polri, dengan menghormati proses hukum yang dilaksanakan secara profesional, dan akan memberikan bantuan hukum kepada siapapun anggota polri yang terkena proses hukum. Polri akan melakukan pembelaan semaksimal mungkin dalam batas koridor hukum jangan ada tindakan lain diluar itu, yang nantinya justru dapat memperkeruh situasi.
Kedua : jaga souditas internal, hilangkan sikap saling curiga dan saling menyalahkan, serta tidak ada kelompok-kelompok yang pada gilirannya dapat merugikan institusi polri. Saat ini, banyak isu-isu yang berkembang, jangan kita termakan informasi yang belum tentu kebenarannya. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain untuk memecah belah polri. Jaga persatuan dan kesatuan polri, karena masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan.
Ketiga : tidak memperkeruh situasi, percayakan kepada fungsi humas untuk menyampaikan berbagai informasi kepada media terkait berbagai hal tentang polri. Kalau ada persoalan-persoalan yang tidak jelas, tanyakan kepada pimpinan secara berjenjang atau langsung kepada saya,
Keempat : laksanakan tugas sesuai dengan peran, fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Karena ada hal yang lebih penting, yaitu masyarakat mengharapkan kiprah polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas, guna memberikan kontribusi positif bagi pelaksanaan pembanqunan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengingatkan kembali bahwa "tidak ada yang bisa memperbaiki polri, kecuali kita semuayang berada dalam orgamsasi ini, dari pangkat tertinggi hingga terendah". Oleh karena itu, marilah kita introspeksi diri dan teguhkan komitmen untuk meningkatkan kinerja masing-masing, serta rungkan segala bentuk pelanggaran atau penyimpangan, sebagai implementasi dari revolusi mental.
Demikian amanat saya, semoga Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan kepada kita semua dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara melalui polri yang kita cintai ini.