NTMC - Petugas Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Stenli Indra, 18 tahun, yang ditemukan tewas di kamar tidurnya, di Perumahan Sunter Hijau, Jalan Taman Sunter Hijau V, RT09/10, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (6/2/2015) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Azhar Nugroho, menuturkan pembunuh Stenli diduga orang terdekat. “Kami akan dalami kasus ini. Ini masih dalam penyelidikan dan kami lakukan secara tertutup untuk keluarga terdekat. Nanti akan kami dalami juga akte kelahiran dan kartu keluarga korban,” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, pihaknya sudah mencurigai seorang pelaku yang diduga kuat membunuh Stenli. Walaupun tak menyebutkan nama dan inisial nama pelaku, Azhar hanya mengatakan akan mendalami kasus tersebut.
“Sementara ini, ada kok yang kami curigai sebagai pelaku. Namun, Senin besok kami akan memulai pendalaman secara marathon. Soalnya, keluarga korban ini tertutup. Maka dari itu, kami mengintrogasi kanan dan kiri tetangga korban,” paparnya.
Selain itu, kata AKBP Azhar Nugroho, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit.
“Untuk sementara data hasil otopsi masih kami tunggu. Kesimpulannya juga masih dalam proses. Dalam artian akan diketahui penyebab kematian korban, apabila kami sudah menerima hasil otopsi,” jelasnya.
AKBP Azhar menjelaskan, setelah mendapat laporan kejadian pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya pun juga mengumpulkan barang-barang bukti yang diketahui dapat didalami. “Setelah kejadian kami lakukan olah TKP dan ambil beberapa penelitian yang kami temukan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.
Diketahui, korban yang merupakan anak ke 3 dari pasangan Teddy Indra dan Yanti ini, masih ditelusuri pelakunya. Kejadian tersebut diperkirakan sekitar pukul 07:00 WIB,
Korban ditemukan oleh kerabatnya, Stella, saat menyambangi kamar korban yang pintunya terkunci rapat dari dalam. Walaupun Stella meneriaki nama korban, namun tak terdengar sedikitpun sahutan dari korban yang ada di dalam kamar.
Saksi atau Stella, mengambil tangga dan melihat dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamar korban lewat atas kamar yang terbuka. Korban terlihat posisi tidur menyamping dan tak bergerak. Lalu berteriak memanggil kerabatnya yang lain
Stella bersama ayah Stenli, Teddy Indra dan paman Stenli, Yongky, kemudian bersama-sama mendobrak pintu kamar. Ketika pintu berhasil terbuka, korban yang saat itu mengenakan baju hitam dan celana panjang coklat (trainning), sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mulut terlakban, kepala terlilit lakban dan terbungkus, serta posisi tubuh korban menyamping di atas tempat kasur.
PUSKOMINFO BID HUMAS POLDA METRO JAYA