Jajaran Kepolisian Intensifkan Patroli di Siang Hari

21:34


NTMCPOLRI- Terdapat pergeseran jam rawan kejahatan dari malam hari ke siang hingga sore hari. Mengantisipasi hal itu Polda Metro Jaya bersama jajaran Polsek dan Polres mengintensifkan kegiatan patroli pada siang hari.

“‎Maka dari itu, kita back up wilayah untuk melakukan patroli mulai pukul 13.00 WIB sampai dini hari. Jadi kita tingkatkan patroli, tidak hanya malam hari saja,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.

Selain itu, Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya juga akan mengoptimalkan pos pantau di titik-titik rawan dengan menempatkan 3 satuan fungsi yakni Polisi Lalu Lintas, Sabhara dan Brimob yang dilengkapi senjata api laras panjang.

“Sehingga pos pantau ‎ini tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga untuk mencegah aksi kriminalitas. Sehingga jika ada masyarakat yang menjadi korban kejahatan, anggota di pos pantau terdekat bisa langsung ke TKP,” jelasnya.

Mendukung upaya tersebut juga Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Daniel Pasaribu mengungkapkan, kegiatan patroli pada siang hari dilakukan anggota Polres dan Polsek.

“Pra patroli itu jam 1 siang sampai dengan maghrib, itu 500 personil setiap hari di semua Polres. Khusus Polres, selain siang, malam hari juga melaksanakan patroli lagi. Ini kita lakukan sebagai upaya di tengah-tengah masyarakat agar meminimalisir begal,” jelas Daniel.

Daniel menjelaskan, ada 3 jenis patroli yang dilakukan aparat kepolisian. Mulai dari patroli biasa, patroli skala sedang hingga patroli skala besar

“Kalau patroli biasa itu lebih kepada patroli dialogis oleh fungsi Sabhara. Misalnya kalau ada kumpulan kegiatan masyarakat, di situ mereka berhenti dan berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Untuk patroli skala sedang dilaksanakan oleh anggota Polri di tingkat Polres dan menggunakan‎ peralatan yang ada sesuai dengan anggota yang melakukan patroli.

“Misalnya kalau Sabhara pakai kendaraan Sabhara, kalau patroli lalu lintas dilakukan dengan kendaraan lalu lintas,” imbuhnya.

Berbeda dengan patroli biasa dan patroli skala sedang, patroli skala besar tidak hanya melibatkan anggota Polri. Dalam patroli skala besar ini, unsur POM TNI juga dilibatkan. Operasi skala besar ini melibatkan Satuan Sabhara, Satuan Brimob, Satuan Reserse, Satuan Intel dan Satuan Lalulintas.

“Itu biasanya dilanjutkan razia. Razianya pun fokus pemeriksaan senjata tajam, senpi, bahan peledak dan narkoba. Termasuk kalau ditemukan kendaraan yang tidak ada STNK perlu dicurigai, itu kita periksa,” bebernya.

Daniel memastikan, dalam kegiatan patroli skala besar ini, polisi tidak akan melakukan penilangan. Masyarakat yang membawa motor miliknya sendiri kemudian saat dirazia tidak menunjukkan STNK-nya, tidak akan ditilang.

“Kalau dia katakan STNK-nya ketinggalan di rumah, nanti kita minta orang rumahnya untuk membawa STNK dan menunjukkannya ke polisi. Jadi tidak perlu khawatir. Tetapi kalau dia tidak bisa menunjukkan surat-surat ya kita tahan dan akan ditingkatkan ke penyilidikan oleh reserse jika dicurigai sebagai hasil kejahatan,” paparnya.

Daniel mengatakan, patroli ini sangat efektif menekan angka kejahatan. Kegiatan patroli juga dinilai dapat mengurungkan niat pelaku kejahatan.

“Dari hasil operasi terutama patroli skala besar ini kita dapat mengamankan ratusan orang yang diduga melakukan tindak pidana karena pada saat razia kedapatan senjata tajam, senjata api, narkoba dan lainnya,” tutupnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »