NTMCPOLRI - Belakangan ini warga Pekanbaru kembali diresahkan oleh banyaknya modus penipuan menggunakan telepon genggam. Salah satu modus penipuan tersebut yakni dengan kedok meminta pulsa dan minta ditranferkan sejumlah uang yang disertai dengan hipnotis.
Seperti kejadian yang menimpa SM (21) warga KH. Nasution, Gang Lestari. Korban yang juga seorang mahasiswi Universitas Islam Riau (UIR) menjadi korban penipuan. "Baru-baru ini saya jadi korban penipuan. Dalam satu minggu Inilah kejadiannya. Modusnya penelpon meminta segera diisikan pulsa dengan jumlah besar, alhasil karena pada saat itu saya seperti tidak sadar diri saya langsung mengisi pulsa pelaku," kata SM, Selasa (24/3/2015)
"Pada saat itu saya lagi dikos-kosan, tiba-tiba saya ditelfon dengan nomor baru dan meminta segera diisikan pulsa kesejumlah nomor. Pada saat itu juga, tanpa berpikir panjang saya langsung ke konter dan terus mengikuti perintahnya, salah satunya untuk tidak mematikan telfon dari pelaku. Tiba dikonter, saya langsung mengisi pulsa kesejumlah nomor yang dibilang pelaku hingga sampai Rp.300 ribu. Pada saat itu pemilik konter mulai menegur saya "kok banyak kali isi plsanya, jagan-jangan kamu kena hipnotis, cepat matikan saja teleponnya,". Sepontan saya matikan telfon tersebut, alhasil pulsa sudah terlanjur diisi uang saya habis Rp.300 ribu, dan saya coba telfon kembali sudah tidak aktif lagi, disitu baru saya tersentak dan menyadari bahwa saya benar-benar kena tipu," kata korban SM.
Hampir sama dengan SM, orang tua dari LH yang juga mahasiswa di UIR hampir menjadi korban penipuan lewat seluler.
"Tadi pagi sekitar pukul 04.00 ibu saya SK (36) dikampung (Pelalawan) hampir jadi korban penipuan lewat telfon. Ibu saya ditelfon oleh seseorang yang mengatakan kalau saya terlibat narkoba, dan meminta ditranferkan sejumlah uang untuk tebusan. Yang hebatnya lagi, pada saat pelaku menelfon ibu saya, pelaku ini tahu siapa nama saya, dan memberikan telfon tersebut ke anak laki-laki seolah-olah itu saya yang sedang merintih-rintih minta pertolongan," ujar LH.
Lanjutnya, karena kejadian tersebut subuh tentu tak ada Bank yang buka. "Kebetulan tadi subuh saya belum tidur, saya langsung ditelfon, saya kira ada apa, saya kaget, kemudian diceritakan semuanya, otomatis saya bilang terus terang kalau berita itu tidak benar dan ayah dan ibuk sudah kena tipu, saya disini baik-baik saja," tuturnya.
Tentu kejadian ini membuat kita harus senatiasa hati-hati, waspada, jangan mudah tertipu apa lagi sudah ada korbannya.
"Kita berharap kepada pihak kepolisian tidak berdiam diri dalam menyikapi permasalahan ini, semakin didiamkan semakin banyak Korban," harap LH.