NTMCPOLRI - Mapolres Asahan didatangi oleh puluhan penarik bentor dan beberapa elemen mahasiswa yang ada di Asahan, bukan untuk melakukan aksi demonstrasi, kedatangan mereka ke Mapolres Asahan adalah untuk menyampaikan Apresiasi atas penangkapan pelaku pembunuhan rekan mereka sesama penarik bentor.
Kedatangan mereka langsung disambut dengan baik oleh Kapolres Asahan dan segenap anggota Polres Asahan. Kegiatan aksi solidaritas ini sendiri dilakukan secara spontanitas dan terhadap kegiatan ini Kapolres Asahan menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dari masyarakat tersebut.
Kapolres Asahan AKBP Yulmar Try Himawan, S.Ik, MH mengatakan “ini sudah menjadi tugas kami, namun demikian kami mengucapkan terimakasih banyak kepada masyarakat atas dukungannya”.
Kapolres Asahan AKBP Yulmar Try Himawan, S.Ik, MH mengatakan “ini sudah menjadi tugas kami, namun demikian kami mengucapkan terimakasih banyak kepada masyarakat atas dukungannya”.
Kedatangan puluhan penarik bentor dan beberapa elemen mahasiswa yang ada di Asahan ini sendiri di sebabkan oleh Kasus pembunuhan pada tanggal 1 April 2015, dimana ada laporan dari masyarakat tentang penemuan sesok mayat laki-laki di perkebunan karet daerah Gedangan, Asahan. Kemudian Petugas piket segera melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Mayat tersebut ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan, yaitu tangan terikat di belakang, mulut dan leher diikat dengan kain dan terdapat luka tusuk dibagian leher dan perut. Mayat tersebut tidak mempunyai identitas.
Setelah cek TKP selesai, Sat Reskrim Polres Asahan yang dipimpin oleh AKP Dian Indra Prabudi, S.Si, SIK segera melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan. Setelah menemukan identitas korban, diketahui bahwa korban bernama Rahmad Efendi, 29 tahun dengan pekerjaan sebagai penarik bentor. Dari identitas tersebut Polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dan diketahui Bentor dan Hp korban hilang. Penyelidikan dilanjutkan dengan bantuan tim IT Polresta Medan untuk mendeteksi keberadaan HP korban dan diketahui bahwa HP korban berada di Medan.
Setelah cek TKP selesai, Sat Reskrim Polres Asahan yang dipimpin oleh AKP Dian Indra Prabudi, S.Si, SIK segera melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan. Setelah menemukan identitas korban, diketahui bahwa korban bernama Rahmad Efendi, 29 tahun dengan pekerjaan sebagai penarik bentor. Dari identitas tersebut Polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dan diketahui Bentor dan Hp korban hilang. Penyelidikan dilanjutkan dengan bantuan tim IT Polresta Medan untuk mendeteksi keberadaan HP korban dan diketahui bahwa HP korban berada di Medan.
Tim Buser Sat Reskrim Polres Asahan segera berangkat ke Medan untuk menemukan siapa yang memakai HP korban. Berkat usaha dan doa, akhirnya tim dapat menemukan siapa yang memakai HP korban tersebut. Berdasarkan hasil introgasi diketahui bahwa HP itu didapat dari seseorang yang baru datang dari Asahan.
Berbekal informasi tersebut tim segera mencari orang tersebut dengan memancingnya. Setalah berhasil menangkap orang yang menjual HP tersebut, hasil introgasi tim mendapatkan pengakuan bahwa HP tersebut adalah hasil perampokan di Asahan bersama temannya. Tim langsung memburu teman tersangka, dan tim kembali menangkap teman pelaku bersama dengan barang bukti sepeda motor yang telah dipisahakan dari becaknya.
Dari hasil penyidikan diketahui bahwa motif pelaku hanya ingin merampok sepeda motor yang dipakai oleh korban atau istilah sekarang adalah begal motor. Kemudian tersangka dan barang bukti dibawa ke Mapolres Asahan untuk penyidikan lebih lanjut.
Untuk mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas keberhasilan Polres Asahan dalam mengungkap kasus inilah, puluhan penarik bentor dan beberapa elemen mahasiswa yang ada di Asahan ini datang ke Mapolres Asahan, kebetulan bertepatan dengan kegiatan Operasi Simpatik 2015, sehingga Kapolres Asahan membagikan helm gratis kepada tukang becak dan mahasiswa.