NTMC - AKBP Dwiyono kini resmi menjabat sebagai Kapolresta Depok menggantikan posisi Kombes Pol Ahmad Subarkah yang kini menjabat sebagai Dir Sabhara Polda Metro Jaya.
AKBP Dwiyono sebelumnya menjabat sebagai Kabagbinkar Biro SDM Polda Metro Jaya. Pisah sambut keduanya digelar di kantor Balai Kota Depok.
Mantan Kapolresta Depok, Kombes Pol Ahmad Subarkah berpesan dan mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang belum tuntas selama memimpin wilayah hukum Kota Depok.
“Ada dua juta warga Depok dengan personel polisi sebanyak 1.689 tentu tidak sebanding karena itu diperlukan sangat besar peran masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Masih banyak PR yang belum terungkap,” tegas Kombes Pol Subarkah, Senin (25/5/2015) malam.
Kombes Pol Subarkah menegaskan, PR utama yang belum berhasil diungkap polisi yakni kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori.
Hingga kini, motif kematian Akseyna yang ditemukan tewas mengambang di Danau UI pada Maret 2015 silam belum menemukan titik terang.
“PR-nya (kasus) Akseyna diselesaikan. Begal kan sudah ketangkap semua. Walaupun bukan kita yang nangkap tapi kan Polda (Metro Jaya),” kata Kombes Pol Subarkah.
Sementara itu, Kapolresta Depok, AKBP Dwiyono membenarkan bahwa kasus kematian mahasiswa UI akan menjadi atensi. Salah satunya dengan menelusuri bukti tulisan surat wasiat yang ditemukan di kamar Akseyna.
“Mahasiswa UI masih dalam proses penyelidikan. Nanti akan kita cek, penyelidikan. Ini jadi atensi,” tegas AKBP Dwiyono.
Prioritas lainnya yakni terkait masalah kriminalitas di antaranya pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dan penyalahgunaan narkoba, serta masalah kemacetan.
AKBP Dwiyono pun sudah mengawali tugasnya memimpin razia skala besar di Depok dan mengamankan sepuluh paket sabu.
“Razia awal dapat paket sabu, sementara ini kita proses lanjut penyidikan, masih dalam proses pengembangan. Kita temukan masih pemakai, bandar masih pengembangan,” tandas AKBP Dwiyono.