NTMCPOLRI - Mewaspadai terjadinya gesekan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya akan memperketat pengamanan dua hari raya besar keagamaan, yaitu Hari Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 24 Desember dan Hari Natal pada tanggal 25 Desember.
Untuk itu, Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi pengamanan Maulid Nabi dan Natal di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (21/12) hari ini.
Usai rapat, Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan perayaan Hari Natal tahun ini sangat unik, karena dihimpit dengan perayaan Hari Maulid Nabi. Oleh karena itu, pihaknya bersama Pemprov DKI harus mewaspadai terjadinya gesekan-gesekan yang kemungkinan akan timbul dalam perayaan dua hari besar keagamaan tersebut.
“Tadi kita rapat dipimpin oleh Bapak Gubernur. Hadir juga seluruh Kapolres, Walikota, juga Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI. Intinya kita membahas tentang pengamanan Natal dan Tahun Baru. Natal tahun ini, agak unik, karena ada Mualid Nabi di tanggal 24 Desember dan tanggal 25 Desember, Natal. Jadi ada dua hari besar keagamaan,” kata Kapolda di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (21/12).
Polda Metro Jaya akan mengerahkan aparat kepolisian di titik-titik lokasi yang warganya merayakan Hari Maulid Nabi dan Natal secara berdekatan. Pengamanan di lokasi tersebut akan diperketat, agar tidak terjadi gesekan atau tindakan yang tidak diinginkan.
“Kita mewaspadai jangan sampai terjadi hal yang kurang mengenakkan yang nantinya akan lari menjadi gesekan-gesekan. Nah itu yang kita waspadai. Titik-titik mana saja perayaan Maulid Nabi dan Natal yang kira-kira bersinggungan, kita atur sedemikan rupa,” ujar Kapolda.
Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI akan mengatur pelaksanaan ibadah Maulid Nabi dan ibadah malam Natal pada tanggal 24 Desember dapat berjalan dengan tertib dan aman. Juga melakukan pengamanan terhadap gangguan ancaman terorisme.
“Dari Polda dan Pemprov DKI mengatur supaya tertib, termasuk pengamanannya. Kemudian yang kedua, kita juga mewaspadai aksi-aksi gangguan, misalnya ancaman terorisme. Nah ini sudah kita bicarakan,” jelas Kapolda.
Kapolda menyampaikan, jajaran kepolisian daerah sudah melakukan operasi penertiban terhadap oknum-oknum yang berupaya mengganggu keamanan dan ketertiban di Indonesia, khususnya yang mengarah ke aksi terorisme.
“Saya tadi sudah sampaikan bahwa rekan-rekan jajaran kepolisian sudah melakukan operasi. Ada sejumlah orang yang sudah dilakukan penangkapan oleh tim dari Mabes Polri di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mudah-mudahan dengan adanya operasi ini, kalau ada rencana-rencana terorisme sudah bisa kita netralisir,” terang Kapolda.
Selain masalah gesekan dan aksi terorisme menjelang Perayaan Hari Maulid Nabi dan Natal, Kapolda juga mewaspadi kemacetan lalu lintas yang akan terjadi. Apalagi, perayaan hari Natal jatuh pada hari Jumat, yang merupakan waktu umat muslim melakukan ibadah shalat Jumat.
“Nah kita harus mewaspadai titik mana saja masjdi dan gereja yang lokasinya berdekatan. Sehingga dapat diatur pengamanannya,” papar Kapolda.
Agar perayaan dua hari besar keagamaan ini dapat berjalan dengan lancar, aman dan tertib, Kapolda mengimbau semua pihak dan semua umat beragama di Jakarta dapat melaksanakan kegiatan keagamaannya denga menerapkan tindakan saling menghormati, mengembangkan sikap toleransi dan saling mengamankan secara swakarsa.