NTMC POLRI - Sejak dimulainya Operasi Simpatik Kalimaya 2016, pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres Serang, mengalami peningkatan signifikan, bahkan lonjakan terakhir hingga 200 persen.
Tercatat, pemohon SIM melonjak hingga 30 persen, bahkan hari ini (Sabtu, 5/3/2016), pemohon SIM mengalami lonjakan hampir 200 persen. Biasanya, setiap hari mencapai 100 orang, baik yang mengurus SIM C maupun SIM A.
“Lonjakan pemohon cukup signifikan. Kemungkinan pemohon SIM memanfaatkan waktu libur kerja,” ungkap AKP Riky Crisma Wardana, Sabtu (5/3/2016).
Dikatakan Kasat, syarat pembuatan SIM tersebut sangat mudah dan cepat. Asalkan, si pemohon mengikuti semua persyaratannya. Biaya pembuatan SIM sebesar Rp120 ribu untuk SIM A dan biaya SIM C sebesar Rp100 ribu.
“Dibayarkan langsung kepada Bank BRI yang ada di lokasi pembuatan SIM. Kalo ada yang meminta lebih segera laporkan kepada personil Provost di lokasi pendaftaran,” ungkap Kasat didampingi Baur SIM Brigadir Jumri DJ.
834 Pengguna Jalan Ditilang
Lebihlanjut dikatakan, sejak Operasi Simpatik digelar, Satlantas mencatat sebanyak 834 pengguna jalan yang ditilang, mayoritas pengendara roda dua. Dalam melakukan razia, pihaknya mengarahkan agar pengguna jalan melengkapi surat-surat dan kelengkapan kendaraanya. Adapun yang tak memiliki SIM, lanjut dia, diarahkan untuk mengurus ke polres sesuai identitas yang dimiliki.
“Sebenarnya razia ini untuk membuat masyarakat tertib lalulintas, agar aman dalam mengemudi. Alhamdulillah, memasuki hari ke 5 Ops Simpatik di kawasan tertib lalulintas tidak ada laporan kecelakaan,” ujarnya.
Seorang pemohon SIM, Udin Saepudin, 26, mengatakan, dia membuat SIM A dan C karena takut terkena razia. Warga Komplek Cikande Permai, Kab. Serang ini awalnya khawatir proses pembuatan sim sulit dan mahal. Namun setelah datang sendiri, ternyata pembuatan SIM cepat dan murah.
“Kirain mahal, ternyata dua SIM cuma membayar Rp220 ribu,” kata buruh pabrik sepatu ini.