Kejadian bentrok antara pengemudi bajaj
dan ojek berbasis aplikasi terjadi saat puluhan bajaj yang pulang dari
aksi di Balai Kota DKI, konvoi melalui Jl Matraman. Saat melintas di Jl
Jatinegara Timur, atau tepatnya di seberang Terminal Kampung Melayu
rombongan berpapasan dengan seorang pengemudi ojek berbasis aplikasi
yang tengah mengangkut penumpang.
Mendadak, ojek tersebut dipepet puluhan bajaj. Kemudian dari dalam bajaj sejumlah penumpang dan sopirnya ikut turun dan langsung mengeroyok pengemudi tersebut.
Melihat hal ini, Asep (45), salah seorang pengemudi ojek berbasis aplikasi yang sedang mangkal di bawah Flyover Kampung Melayu mencoba melerai. Namun ia justru menjadi bulan-bulanan massa tukang bajaj. Ia dipukuli hingga pipi kanannya bengkak.
Kondisi ini mengundang amarah tukang ojek lainnya. Mereka pun langsung menyerang rombongan sopir bajaj. Namun pelaku pengeroyok kabur dan meninggalkan bajaj mereka.
Bentrok fisik dua kelompok ini berhasil dilerai anggota Reskrim Polres Jakarta Timur yang berpatroli.
Setelah empat tembakan dilepas ke udara, massa bubar. Namun begitu saat polisi pergi, massa kembali ramai. Bajaj bernopol B 2341 OE yang ditumpangi pelaku pengeroyokan langsung diamankan tukang ojek.
“Saya tadi mau misahin, kok malah dikeroyok. Teman-teman saya langsung ikut membela dan pengeroyok langsung kabur,” ujar Asep.
Perwira Unit (Panit) Satlantas Jatinegara, Iptu Bangun Irianto mengatakan, kasus pengeroyokan diserahkan ke Polsek Jatinegara. Pihaknya hanya mengamankan bajaj agar tidak menjadi sasaran amuk massa.
“Saya sudah lapor ke Polsek Jatinegara, mengenai kasus pengeroyokannya. Bajaj kita amankan agar tidak menjadi sasaran massa,” tandas Iptu Bangun.
Mendadak, ojek tersebut dipepet puluhan bajaj. Kemudian dari dalam bajaj sejumlah penumpang dan sopirnya ikut turun dan langsung mengeroyok pengemudi tersebut.
Melihat hal ini, Asep (45), salah seorang pengemudi ojek berbasis aplikasi yang sedang mangkal di bawah Flyover Kampung Melayu mencoba melerai. Namun ia justru menjadi bulan-bulanan massa tukang bajaj. Ia dipukuli hingga pipi kanannya bengkak.
Kondisi ini mengundang amarah tukang ojek lainnya. Mereka pun langsung menyerang rombongan sopir bajaj. Namun pelaku pengeroyok kabur dan meninggalkan bajaj mereka.
Bentrok fisik dua kelompok ini berhasil dilerai anggota Reskrim Polres Jakarta Timur yang berpatroli.
Setelah empat tembakan dilepas ke udara, massa bubar. Namun begitu saat polisi pergi, massa kembali ramai. Bajaj bernopol B 2341 OE yang ditumpangi pelaku pengeroyokan langsung diamankan tukang ojek.
“Saya tadi mau misahin, kok malah dikeroyok. Teman-teman saya langsung ikut membela dan pengeroyok langsung kabur,” ujar Asep.
Perwira Unit (Panit) Satlantas Jatinegara, Iptu Bangun Irianto mengatakan, kasus pengeroyokan diserahkan ke Polsek Jatinegara. Pihaknya hanya mengamankan bajaj agar tidak menjadi sasaran amuk massa.
“Saya sudah lapor ke Polsek Jatinegara, mengenai kasus pengeroyokannya. Bajaj kita amankan agar tidak menjadi sasaran massa,” tandas Iptu Bangun.