NTMC - Terkait evaluasi hasil uji coba penghapusan jalur 3 in 1 yang mulai diberlakukan sejak kemari 5 April 2016, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyampaikan uji coba penghapusan jalur 3 in 1 pada hari pertama uji coba dilakukan perubahan situasi jalan mulai terasa. Pada hari pertama terdapat peningkatan volume arus lalu lintas dibeberapa ruas penggal jalan alternatif, Rabu (6/4/2016).
Volume kendaraan yang meningkat di Jalan Slipi mengarah Semanggi, Pancoran mengarah Semanggi, Jalan Pangeran Antasari-Patimura-Sudirman-Thamrin, Tanah Abang mengarah Thamrin, dan Jalan Pakubuwono yang mengarah Jalan Patimura. Sedangkan situasi Jalan Sudirman-Thamrin terpantau padat lantaran kendaraan yang biasanya terpecah ke jalur lain kini terpusat di kawasan itu. lantaran sebagian pihak memusatkan kendaraan kekawasan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan pantuan kepolisian sore kemarin, kepadatan terjadi di jalur protokol. Waktu tempuh pada jalur tertentu menjadi lebih panjang. Hasil pantauan sore hari di beberapa ruas penggal jalan terjadi kepadatan, Jalan Slipi ke Semanggi, waktu tempuh 40 menit, biasanya dalam situasi normal bisa hanya 5 sampai dengan 10 menit," jelas Budiyanto.
Namun dalam hal uji coba penghapusan, Polisi melihat praktik joki 3 in 1 di pinggiran jalan tidak lagi ditemukan.
Diketahui uji coba penghapusan kebijakan 3 in 1 yang telah berlangsung selama belasan tahun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai kebijakan 3 in 1 tidak berdampak besar mengurangi macet di ruas jalan tersebut. Penghapusan 3 in 1 oleh Ahok pun diperkuat terkait terungkapnya kasus eksploitasi anak bermodus joki 3 in 1 oleh Polres Jakarta Selatan.
Per 5 April hingga 8 April, Pemprov DKI melakukan uji coba penghapusan jalur 3 in 1 tahap satu. Tahap berikutnya dilakukan pada 11 April sampai 13 April.