Pemeriksaan
Papanicolau Smear yang dilakukan oleh tenaga ahli dokter spesialis
kandungan tersebut, dibuka dan diperuntukkan kepada masyarakat umum,
Bhayangkari, dan Polwan di Klinik Polda Sumsel.
Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Polda Sumsel Polda Sumsel, Rika Djoko Prastowo, mengatakan, pemeriksaan Papanicolau Smear tujuannya untuk mendeteksi apakah di dalam alat kelamin wanita ada penyakit berupa kanker rahim yang dapat menyebabkan kematian bagi penderita atau tidak.
“Sebelum diperiksa, wanita harus mengikuti proses antara lain tidak boleh berhubungan badan selama dua hari atau 48 jam, tidak mengkonsumsi obat-obatan antibiotik dan tidak dalam keadaan menstruasi,” jelasnya.
Kegiatan ini, dikatakan istri dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo ini, merupakan kerja sama antara Bhayangkari dengan BPJS Kesehatan.
Dan pemeriksaan ini diberikan secara gratis kepada ibu rumah tangga baik itu ibu-ibu Bhayangkari, Polwan dan masyarakat umum.
“Dengan pemeriksaan Papanicolau Smear atau pemeriksaan deteksi dini karker rahim atau servik sehingga dapat diketahui apakah orang tersebut mengidap kanker rahim atau tidak. Karena banyak masyarakat umum tidak tahu apa itu Papanicolau Smear, karena padahal penyakit ini dapat menyebabkan kematian,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sumsel, Kombes Pol Soesilo Pradoto, mengatakan, saat ini ibu rumah tangga sangat rentan menderita penyakit kanker rahim.
“Jadi sasaran utama dari pemeriksaan Papanicolau Smear masyarakat umum, ibu-ibu Bhayangkari, Polwan, PNS perempuan. Dimana, sasaran utamanya perempuan yang sudah berkeluarga, karena sekitar 67 persen perempuan di Sumsel rentan terkena penyakit kanker rahim,” jelasnya.
Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Polda Sumsel Polda Sumsel, Rika Djoko Prastowo, mengatakan, pemeriksaan Papanicolau Smear tujuannya untuk mendeteksi apakah di dalam alat kelamin wanita ada penyakit berupa kanker rahim yang dapat menyebabkan kematian bagi penderita atau tidak.
“Sebelum diperiksa, wanita harus mengikuti proses antara lain tidak boleh berhubungan badan selama dua hari atau 48 jam, tidak mengkonsumsi obat-obatan antibiotik dan tidak dalam keadaan menstruasi,” jelasnya.
Kegiatan ini, dikatakan istri dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo ini, merupakan kerja sama antara Bhayangkari dengan BPJS Kesehatan.
Dan pemeriksaan ini diberikan secara gratis kepada ibu rumah tangga baik itu ibu-ibu Bhayangkari, Polwan dan masyarakat umum.
“Dengan pemeriksaan Papanicolau Smear atau pemeriksaan deteksi dini karker rahim atau servik sehingga dapat diketahui apakah orang tersebut mengidap kanker rahim atau tidak. Karena banyak masyarakat umum tidak tahu apa itu Papanicolau Smear, karena padahal penyakit ini dapat menyebabkan kematian,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sumsel, Kombes Pol Soesilo Pradoto, mengatakan, saat ini ibu rumah tangga sangat rentan menderita penyakit kanker rahim.
“Jadi sasaran utama dari pemeriksaan Papanicolau Smear masyarakat umum, ibu-ibu Bhayangkari, Polwan, PNS perempuan. Dimana, sasaran utamanya perempuan yang sudah berkeluarga, karena sekitar 67 persen perempuan di Sumsel rentan terkena penyakit kanker rahim,” jelasnya.