Jakarta - Tol Cikampek hingga saat ini masih mendominasi jumlah kecelakaan terbanyak. PT Jasa Marga Tbk mengungkapkan jumlah kecelakaan lalu lintas kendaraan yang melintasi ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dari H-7 hingga H+1 Lebaran telah mencapai 18 kecelakaan.
"Kebanyakan kecelakaan beruntun," kata Corporate Secretary Jasa Marga Okke Merlina, Kamis, 1 September 2011.
Dari catatan Jasa Marga, jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tol paling padat selama arus mudik Lebaran itu relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Pada arus mudik dan balik tahun 2010, Jasa Marga mencatat jumlah kecelakaan di tol Jakarta-Cikampek sebanyak 34 kejadian. Sementara pada arus mudik dan arus balik H+1 Lebaran tahun ini, jumlah kecelakaan tercatat sebanyak 18 kejadian. "Mudah-mudahan pengguna jalan lebih hati-hati lagi sehingga angka ini tidak bertambah lagi," kata Okke.
Dijelaskan Okke, kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tol tersebut kebanyakan berupa tabrakan beruntun. Musibah di jalan raya bebas hambatan itu biasanya terjadi karena lalu lintas jalan tol yang sangat padat.
Kondisi penumpang yang kurang mengantisipasi jarak antar kendaraan juga dituding menjadi biang dari kecelakaan di ruas jalan tol.
Okke menambahkan, arus mudik dan balik pada musim Lebaran tahun ini relatif lancar. Hal tersebut tidak terlepas dari kesiapan pihak Jasa Marga di lapangan, juga koordinasi yang baik dengan pihak kepolisian.
"Dan tentunya kesiapan pengguna jalan dalam menghadapi arus mudik lebaran ini berkontribusi terhadap kelancaran tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan mengungkapkan, hingga Selasa, 30 Agustus 2011 atau H-1 Lebaran (menurut ketetapan pemerintah) pukul 08.00 WIB tercatat sebanyak 357 orang tewas selama arus mudik 2011.
Sebanyak 345 orang meninggal dunia di angkutan jalan dan 12 orang meninggal di angkutan penyeberangan. Sedangkan jumlah korban yang menderita luka berat sebanyak 564 orang dan luka ringan tercatat 1.385 orang.