"Di Provinsi Bengkulu dalam kondisi aman baik pada saat Ramadhan maupun Lebaran tidak ditemukan kejahatan yang meresahkan masyarakat, jika ada baru sebatas kejahatan individu, Alhamdulillah tidak ada kejahatan terorganisir seperti rampok, teroris dan lain-lain, meski demikian kami tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Kapolda Bengkulu di Bengkulu, Senin (05/09/2011).
Ia menambahkan untuk evaluasi operasi ketupat secara keseluruhan Polda Bengkulu memang bukan proyek utama namun bukan berarti Polda Bengkulu tidak waspada sebagai antisipasi menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah hukumnya.
Dari pantauan Polda Bengkulu sejauh ini baik itu kegiatan ibadah, rumah ibadah, dan objek wisata semua dalam kondisi aman.
Hanya saja, dia mengatakan, terjadi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas untuk tahun 2011 sebanyak 50 persen yang didominasi oleh kendaraan bermotor tetapi bukan arus mudik lebaran. Mayoritas korban kecelakaan tersebut merupakan masyarakat lokal yang tidak tertib mengendarai kendaraan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu Kombes Pol Sustri Bagus Setiawan.
Menurutnya, Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Bengkulu pada hari raya idul fitri 1432 Hijriah atau tahun 2011 meningkat 50 persen dibandingkan tahun 2010.
Pada hari raya idul fitri tahun 2010 angka kecelakaan hanya 24 kasus dari 24 kasus empat meninggal dunia sedangkan untuk tahun ini terdapat 38 kali kecelakaan 18 diantaranya meninggal dunia.
Selanjutnya Kapolda Bengkulu menjelaskan usai lebaran pihaknya pada tanggal 7 September akan menarik seluruh personel Polri yang bertugas dalam operasi ketupat.
Ia katakan, Polda Bengkulu akan kembali fokus kepada kegiatan prioritas lainnya seperti meningkatkan program polisi sahabat anak, patroli keamanan sekolah, "traffic police goes to campus", kampanye keselamatan lalu lintas, dan penegakan hukum dan ketertiban lainnya.