"Pada H+7 atau hari Rabu (7/9/2011) seluruh personel kita tarik dan ini berlaku juga secara nasional. Setelah itu, kita akan menggelar evaluasi pengamanan Lebaran secara keseluruhan untuk dijadikan bahan rujukan pada pengamanan tahun mendatang," kata Kapolda Bengkulu Brigjen (Pol) Burhanudin Andi, di Bengkulu, Senin.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan selama pelaksanaan Ramadhan dan Lebaran di wilayah hukum daerah itu dalam kondisi aman dan terkendali.
"Di Provinsi Bengkulu dalam kondisi aman baik pada saat Ramadhan maupun Lebaran tidak ditemukan kejahatan yang meresahkan masyarakat, jika ada baru sebatas kejahatan individu, Alhamdullilah tidak ada kejahatan terorganisir seperti rampok, teroris dan lain-lain, meski demikian kami tetap meningkatkan kewaspadaan," tambahnya.
Ia menambahkan untuk evaluasi operasi ketupat secara keseluruhan Polda Bengkulu memang bukan proyek utama namun bukan berarti Polda Bengkulu tidak waspada sebagai antisipasi menjaga ketertiban dan keamanan di wilyah hukumnya.
Dari pantauan Polda Bengkulu sejauh ini baik itu kegiatan ibadah, rumah ibadah, dan objek wisata semua dalam kondisi aman.
Hanya saja ia menambahkan terjadi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas untuk tahun 2011 sebanyak 50 persen yang didominasi oleh kendaraan bermotor tetapi bukan arus mudik Lebaran.
Mayoritas korban kecelakaan tersebut merupakan masyarakat lokal yang tidak tertib mengendarai kendaraan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu Kombes (Pol) Sustri Bagus Setiawan.
Menurutnya, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Bengkulu pada Idul Fitri 1432 Hijriah atau tahun 2011 meningkat 50 persen dibandingkan tahun 2010.
Pada Idul Fitri tahun 2010 angka kecelakaan hanya 24 kasus dari 24 kasus empat meninggal dunia sedangkan untuk tahun ini terdapat 38 kali kecelakaan 18 di antaranya meninggal dunia.