Selain dengan sistem pesan singkat (SMS), pihaknya juga sudah melengkapi armada bus dengan global positioning system (GPS). Sehingga, jika ada sopir yang ugal-ugalan akan terpantau dan diperingatkan.
Ditambah, jika terjadi kecelakaan, sopir diwajibkan mengganti kerusakan. Hal ini bertujuan agar sopir mempunyai tanggung jawab dan tidak ugal-ugalan di jalan. “Biasanya kalau ada kecelakaan dan biaya perbaikannya kita tanggung dulu, kemudian sopir mengangsur tiap kali menerima premi,” kata Setiyaki.
Penggunaan GPS membuat pihaknya bisa memantau ratusan armada bus mulai keluar dari garasi, terminal, sampai di jalanan. Sehingga jika ada armada yang melaju kencang bisa langsung diperingatkan.
Bukan hanya itu, sebanyak 230 armada juga dilengkapi alat pemadam kebakaran dan kru bus sudah dilatih untuk penganan kebakaran. “Kami terus memperbaiki managemen untuk keselamatan penumpang dan kru,” timpal Auksilya Korompis, perwakilan managemen sekaligus psikolog PO Sumber Kencono.