KARAWANG – Hujan yang mengguyur Karawang dan sekitarnya sejak Sabtu malam sampai Minggu (20/11/2011) siang membuat jalan sirtu (pasir dan batu) di tanggul Danau Cipule, Jawa Barat, tempat perlombaan Cabor Dayung SEA Games ke 26, menjadi becek berlumpur seperti pesawahan yang akan ditanam padi.
Peserta di cabor dayung ini dengan terpaksa harus rela sepatu dan celana panjang yang dipakainya kena percikan lumpur.
Begitu juga para penonton, mereka membuka sandal dan sepatunya, demi untuk memberikan dukungan kepada Timnas dayung Indonesia, mereka rela rambut dan pakainnnya basah kena guyuran hujan gerimis yang turun menjelang perlombaan babak final hari kedua jenis perahu naga. Begitu juga para wartawan terutama juru photo, terpaksa harus membungkus cameranya agar jangan kena air hujan.
Panitia pun bergegas menimbun jalan yang berada di depan tribun kehormatan VIP, karena jalan menuju upacara penyerahan medali kondisinya becek dan banyak lumpurnya. Sebanyak dua truk sirtu diturunkan hanya untuk mengurug jalan yang becak itu, maklum prasana penunjang seperti jalan di tanggul tersebut, belum di aspal hotmix.
“Diharapkan untuk kejuaraan dayung mendatang, sarana dan prasarana di Danau Cipule, seperti jalan ini, sudah dihotmix, masa begini terus,” ucap H. Komar, satu pengunjung dari Bandung, yang sengaja melihat final nomor perahu naga.