Para sopir M-26 gerah dan bertanya-tanya siapa oknum sopir yang sudah merusak 'periuk nasi' mereka. "Imbasnya jadi ke semua angkot. Kalau sepi nih angkot, lalu ada calon penupang perempuan, bisa batal naik," kata salah satu sopir, Harjo.
Sampai hari ini sopir angkot yang merampok dan memperkosa seorang penumpang perempuan memang belum bisa ditemukan. Guna membantu penyelidikan polisi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, akan ikut mengumpulkan informasi mengenai status sopir angkot yang melakukan tindakan kejahatan itu.
Peristiwa perampokan dan perkosaan terjadi pada Rabu, 14 Desember 2011 pagi. Korban bernisial RS, mengaku digagahi di dalam angkot M-26 jurusan Kampung Melayu - Bekasi. Pelaku juga melukainya dengan senjata tajam.
Tidak hanya melakukan tindakan asusila, pelaku juga menggasak anting emas dan uang belanja sayuran Rp500 ribu milik korban. Dalam keadaan tak berdaya, RS kemudian dibuang di kawasan Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Dengan menumpang ojek, korban lalu pulang ke rumah dan langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Akibat kejadian itu, hingga kini RS masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri