Rencana ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan kesemrawutan jalan diantaranya sepanjang Jalan Raya Serpong paling parah kepadataan kendaraan setiap jamnya. “Lintasan harian rata-rata (LHR) kendaraan lalu lintas di Jalan Raya Serpong, sangat tinggi mencapai 10-11 ribu per jam,” ungkap Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Menurutnya Jalan Raya Serpong yang semrawut disebabkan beberapa faktor. Antara lain jumlah kendaraan dari berbagai jenis yang mencapai 4 ribu per jam, lalu tetap dibukanya sejumlah arah balik (U-Turn), keramaiana perbelanjaaan, keberadaan parkir liar di bahu jalan, serta kebiasaan pengguna jalan yang tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas.
“Di luar persoalan-persoalan kemacetan tersebut. Peran serta masyarakat masih sangat kurang mengatasi kemacetan,” imbuhnya. Jajarannya kini sedang mengembangkan tiga tahapan atau konsep manajemen rekayasa sebagai upaya mengatasi persoalan tersebut.
Tiga tahapan itu antara lain jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Pihaknya akan menata rambu-rambu lalulintas di sepanjang jalan tersebut sehingga perlu adanya upaya membangun jalan layang BSD – Kebon Nanas.
Bila tidak ditangani dan dipersiapkan dikhawatirkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan atau tahun 2015 – 2016 kemacetan bakal semakin parah di sepajang Jl. Raya Serpong atau BSD ini. “Kemacetan di Tangsel terlampau semrawut dan kendaraan over load, tidak seimbang dengan infrastruktur saat ini,” ujarnya.