Butuh Rp 3 Triliun Bangun Koridor Busway

09:26
Jakarta-Menambah koridor busway sebagai salah satu solusi kemacetan Jakarta bukan hal yang mudah. Dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membangun infrastruktur jejaring moda angkutan massal yang terintegrasi dengan daerah mitra.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengakui jika apa yang dilakukannya terhadap penyediaan angkutan massal belum sesuai harapan masyarakat.

“Mengatasi masalah kemacetan di Ibukota, tidak bisa dengan solusi instan. Kalau orang banyak protes kenapa busway baru 11 koridor padahal rencananya 15, harus dipahami itu tidak mudah,” ujar Fauzi di Balaikota.

Misalnya, rencana pembangunan busway jalur Ciledug-Blok M. Untuk membangun jaringan koridor ini dibutuhkan dana sekitar 30 juta dollar AS atau sekitar Rp3 triliun. Perhitungan tersebut diperoleh dari bentangan jalur khusus layang yang akan dibangun yakni sepanjang 15 kilometer.

“Untuk membangun jalur layang di rute ini dibutuhkan anggaran sekitar 2 juta dolar AS atau Rp20 miliar,” ujarnya.

Pilihan untuk membangunan busway layang lantaran di sepanjang jalan yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Tangerang tidak bisa mengandalkan jalan yang ada.

Rintangan lain yang dihadapi dalam mengatasi masalah kemacetan ialah kebijakan pemerintah pusat yang seringkali membelenggu ruang gerak Pemprov DKI Jakarta. Seperti pembatasan usia angkutan umum yang tidak didukung Kementerian Perhubungan. Contoh lainnya penerapan kebijakan Elektronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar.

Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, dalam kesempatan ini Fauzi juga sempat calon kandidat gubernur yang berjanji mampu mengatasi kemacetan dalam waktu tiga tahun. Lebih lanjut Fauzi, mengatakan dirinya tidak akan membangun sesuatu yang tidak dibutuhkan masyarakat. Terlebih dana yang digunakan ialah APBD yang merupakan uang rakyat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »