Surabaya-Trayek bus jurusan pantai utara (pantura) akhirnya disepakati pindah jalur secara resmi dari Terminal Purabaya Sidoarjo ke Terminal Tambak Osowilangun (TOW) Kota Surabaya mulai awal Mei mendatang.
"Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah setuju dengan pemindahan jalur bus pantura ke TOW," kata Humas Paguyuban Pekerja Sopir Terminal Tambak Oso Wilangun (TOW), Hari Saptono, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, hasil pertemuan antara Kemenhub yang diwakili Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoesa dengan perwakilan dari pemkot yakni Asisten II Sekkota Surabaya Muhlas Udin dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Eddi serta Paguyupan Supir TOW Hari Saptono pada Selasa (10/4) ini menyepakati tujuh poin kesepakatan.
Tujuh poin kesepakatan itu di antaranya, pertama, bahwa yang dipindah ke TOW adalah seluruh trayek angkutan umum jalur pantura dari Terminal Purabaya, baik yang AC maupun non AC.
Kedua, sebelum pemindahan ke TOW maka perlu proses administrasi, termasuk kartu pengawasan segera dituntaskan dalam dua hari. "Kemudian yang ketiga atau terpenting, adalah pemindahan bus pantura ke TOW akan berlaku per 1 Mei nanti dan operasional diserahkan sepenuhnya ke Pemkot Surabaya," katanya.
Mengenai kartu pengawasan, pihaknya memang harus mengganti yang baru seiring dengan pemindahan jalur itu. Hingga saat ini, kartu pengawasan masih digodok di Kemenhub dan setelah itu akan dibawa Dishub ke Surabaya.
"Ini penting, karena dengan kartu yang baru, maka kami bisa menjalankan bus di TOW," ujarnya.
Disinggung tentang kondisi areal TOW yang terbatas atau sekitar 3 hektare, sedangkan bus yang pindah ke sana semakin banyak, pihaknya bersikap optimistis. Dia menegaskan, sekitar 200-an bus yang beroperasi tidak semuanya ada di TOW.
Pemilik bus pasti akan mengoperasikan bus sesuai jumlah penumpang. "Tak semuanya masuk TOW. Lagipula, nanti ada perubahan time table sehingga bus yang keluar masuk lebih cepat," tegasnya.
"Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah setuju dengan pemindahan jalur bus pantura ke TOW," kata Humas Paguyuban Pekerja Sopir Terminal Tambak Oso Wilangun (TOW), Hari Saptono, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, hasil pertemuan antara Kemenhub yang diwakili Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoesa dengan perwakilan dari pemkot yakni Asisten II Sekkota Surabaya Muhlas Udin dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Eddi serta Paguyupan Supir TOW Hari Saptono pada Selasa (10/4) ini menyepakati tujuh poin kesepakatan.
Tujuh poin kesepakatan itu di antaranya, pertama, bahwa yang dipindah ke TOW adalah seluruh trayek angkutan umum jalur pantura dari Terminal Purabaya, baik yang AC maupun non AC.
Kedua, sebelum pemindahan ke TOW maka perlu proses administrasi, termasuk kartu pengawasan segera dituntaskan dalam dua hari. "Kemudian yang ketiga atau terpenting, adalah pemindahan bus pantura ke TOW akan berlaku per 1 Mei nanti dan operasional diserahkan sepenuhnya ke Pemkot Surabaya," katanya.
Mengenai kartu pengawasan, pihaknya memang harus mengganti yang baru seiring dengan pemindahan jalur itu. Hingga saat ini, kartu pengawasan masih digodok di Kemenhub dan setelah itu akan dibawa Dishub ke Surabaya.
"Ini penting, karena dengan kartu yang baru, maka kami bisa menjalankan bus di TOW," ujarnya.
Disinggung tentang kondisi areal TOW yang terbatas atau sekitar 3 hektare, sedangkan bus yang pindah ke sana semakin banyak, pihaknya bersikap optimistis. Dia menegaskan, sekitar 200-an bus yang beroperasi tidak semuanya ada di TOW.
Pemilik bus pasti akan mengoperasikan bus sesuai jumlah penumpang. "Tak semuanya masuk TOW. Lagipula, nanti ada perubahan time table sehingga bus yang keluar masuk lebih cepat," tegasnya.
Share this
